Site icon Pahami

Berita Kesaksian Kakak dan Teman Nia Korban Pembunuhan di Padang Pariaman


Padang Pariaman, Pahami.id

Meninggalnya gadis remaja Nia Kumala Sari (NKS), seorang penjual gorengan di Kabupaten Kayutanam Padang Pariaman, Sumbar menyisakan kesedihan yang mendalam bagi banyak pihak.

Tak hanya keluarga, sahabat terdekatnya juga ikut berduka setelah korban ditemukan tewas dan diduga dibunuh. Keluarga korban menuturkan, remaja berusia 18 tahun itu dikenal sebagai anak pekerja keras yang memiliki semangat untuk melanjutkan kuliah. Dia juga merupakan tulang punggung keluarga.

“Salah satu yang jadi motivasinya sampai sekarang masih kerja keras, berjualan gorengan, bisa beli laptop. Mau kuliah,” kata Rini Wahyuni, adik Nia saat ditemui. CNNIndonesia.com di rumah duka, Jumat (13/9/).


Kentang goreng itu bukan dibuat oleh Nia atau ibunya. Kentang goreng itu milik tetangganya yang menjalankan usaha.

“Nia hanya membantu menjualnya,” jelasnya.

Setiap benur yang terjual, Nia mendapat untung Rp 200. “Seribu benur. Setor 800 rupiah. Uangnya dipakai beli laptop,” ujarnya.

RIni mengatakan, korban juga pernah menjadi salah satu tulang punggung keluarga membantu menghidupi ibu dan dua saudaranya yang lain.

Kini, pihak keluarga berharap pelaku bisa ditangkap dan dihukum seberat-beratnya.

“Kami sangat marah. Bagaimana bisa masyarakat melakukan hal itu,” ucapnya sambil menahan air mata.

Teman dekat korban, Yoeka Aulia pun mengaku geram dengan perbuatan jahat tersebut. Aulia mengaku belum sepenuhnya rela menerima kematian temannya yang meninggal dalam keadaan tidak wajar.

Saat ditemui, ia masih terisak-isak saat diminta mengingat sosok Nia.

Yoeka dan Nia sudah berteman lama, sehingga hubungan mereka seperti saudara kandung. Aulia pun mengaku mengetahui Nia memiliki passion dan ambisi untuk kuliah sehingga rela bekerja keras meski berjualan benur keliling desa.

Aulia pun kerap membagikan momen kebersamaan tersebut di media sosialnya. Aulia memanggil sahabatnya Anya.

“Aku disuruh ikhlas, aku juga disuruh ikhlas, bagaimana aku bisa ikhlas? Karena biasanya kita bisa 24 jam bersama Anya. Dulu kita ngobrol tentang kesalahan kita. Baik buruknya. Bahkan seperti aku. Saya lebih terbuka padanya dibandingkan orang tua saya sendiri,” kata Aulia. ke CNNIndonesia.com.

Aulia berharap pelaku segera ditangkap dan dihukum seberat-beratnya.

Nia sendiri ditemukan tewas terkubur dengan tangan terikat dan telanjang pada Minggu sore. Korban diduga menjadi korban pembunuhan dan pemerkosaan.

(ned/anak)



Exit mobile version