Mahasiswa Meksiko menyerang kantor kejaksaan Guerrero pada Selasa (12/3), setelah Presiden Andres Manuel Lopez Obrador menuduh polisi diduga membunuh mahasiswa tersebut pekan lalu.
Media lokal menyebutkan kerusuhan tersebut menyebabkan 11 kendaraan hancur dan 20 polisi terluka.
Kerusuhan bermula pada Kamis (7/3) saat polisi mencoba menangkap sebuah kendaraan yang dilaporkan dicuri.
Polisi mengambil tindakan dan menembak kendaraan tersebut serta membunuh seorang pelajar berusia 23 tahun bernama Yanqui Kothan.
Siswa lain yang berada di dalam kendaraan ditangkap, dan ditemukan senjata api serta obat-obatan di dalam kendaraan.
Pembunuhan itu terjadi sehari setelah pengunjuk rasa memprotes hilangnya 43 pelajar di Meksiko pada tahun 2014.
Para pengunjuk rasa masih menuntut keadilan dalam kasus yang tertunda ini.
!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);
fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);