Jakarta, Pahami.id —
Keluarga calon gubernur Malut Benny LaosChoel Mallarangeng menjelaskan, istri Benny, Sherly Tjoanda, masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit pasca kejadian ledakan speedboat pada Sabtu (12/10).
Choel mengatakan, Sherly yang menemani suaminya naik speedboat, sempat dirawat karena luka bakar akibat kejadian tersebut.
Istrinya luka bakar, diberi pertolongan pertama, saat di Luwuk Banggai langsung didatangkan tim dokter, katanya kepada wartawan di RSPAD Gatot Subroto, Minggu (13/10).
Choel menjelaskan, saat kejadian, Sherly berada di bagian depan kapal, sedangkan Benny berada di salah satu ruangan di bagian bawah kapal.
“Jadi luka bakarnya terutama di kakinya, dan pinggulnya seperti sulit bergerak, mungkin karena ledakan. Kapalnya terbelah dua di bagian depan, untung Nona Sherly ada di ruang depan, jadi begitu terbelah bisa ditarik.” keluar,” jelasnya.
Choel menuturkan, untuk saat ini pihak keluarga masih fokus memberikan perawatan kepada Sherly yang mengalami luka dan trauma.
“Terus bagaimana penanganan Puan Sherly dari traumanya. Jadi fokusnya sekarang,” tutupnya.
Benny, Calon Gubernur Sulut nomor urut 4, tewas setelah speedboat yang membawa partainya berkampanye meledak di Pulau Taliabu, Sabtu (12/10).
Kapolsek Pulau Taliabu AKBP Totok Handoyo mengatakan Benny meninggal dunia setelah mendapat perawatan intensif di rumah sakit.
Peristiwa itu terjadi saat Benny dan kelompok hendak berkampanye di Kampung Kawalo, Distrik Taliabu Barat.
Wakapolsek Pulau Taliabu, Kompol Sirajuddin mengatakan, dugaan penyebab ledakan akibat pengisian bahan bakar (BBM) yang sembarangan saat mesin kapal masih hidup.
Selain Benny, lima orang lainnya tewas akibat kejadian tersebut. Mereka adalah Anggota DPRD Malut dari Partai Demokrat Ester Tanri, Ketua PPP Malut Mubin A Wahid, Anggota Polres Kepulauan Sula Hamdani Buamonabot, Mahsudin Ode Muisi, dan Nasrun, S.Pd.
Proses pemindahan dihentikan pada Sabtu pukul 20.30 WIB. Speedboat ditarik ke pantai dan pastinya tidak ada yang tertinggal.
(tfq/fea)