Site icon Pahami

Berita Kepengurusan Baru PGI Tegaskan Tetap Tolak Urus Tambang


Jakarta, Pahami.id

Aliansi Gereja Indonesia (Surat) menekankan bahwa dia masih menolak lisensi bisnis Tarif Untuk organisasi masyarakat dari pemerintah.

“Kami menyampaikan penghargaan kami kepada pemerintah, dan menganggapnya sebagai niat baik yang dapat diberikan kepada organisasi masyarakat lain, tetapi kami menyatakan,” kata Ketua PGI PGI Jacklevyn Fritz Manuputty di Jakarta, Selasa (1/28).

Jacklevyn menyatakan bahwa penolakan dilakukan pada berbagai pertimbangan yang cermat. Dia menekankan bahwa penolakan didasarkan pada studi terintegrasi.


“Studi ahli dan praktisi, kami membentuk tim untuk memberikan penelitian dan membantu merumuskan sikap PGI,” katanya.

Jacklevyn menyatakan bahwa PGI mendukung alias pertumbuhan hijau Pertumbuhan hijau yang sebenarnya disuarakan oleh pemerintah. Kemudian, sikap ini juga mencerminkan Dewan Gereja Dunia yang menyuarakan sikap kritis terhadap keadilan dan deforestasi.

Selain itu, Jacklevyn juga merasa bahwa ia tidak memiliki kemampuan untuk mempertahankan tambang dan juga membutuhkan modal besar.

“Risiko besar, yang disampaikan oleh peserta didik yang sedang belajar, termasuk undang -undang yang belum diselesaikan, jadi sekarang perlu ditinjau. Tinjauan Minerba pada waktu itu tidak ditawari peninjauan,” katanya.

Kebijakan lisensi penambangan ini terkandung dalam Peraturan Pemerintah (PP) nomor 25 tahun 2024 tentang amandemen MS No. 96/2021 tentang implementasi kegiatan bisnis pertambangan batubara.

Melalui aturan ini, organisasi keagamaan dapat disebut sebagai penerima Perjanjian Kerja Pengusaha Bisnis Khusus (WIUPK) (PKP2B).

Jacklevyn sendiri hanya dipilih sebagai Ketum PGI 2024-2029 menggantikan ketum Gultom Gomar sebelumnya.

Jacky Manuputty adalah imam Gereja Protestan Maluku (GPM). Jacky telah menjabat sebagai Sekretaris Jenderal PGI untuk periode 2019-2024 di bawah kepemimpinan Gomar Gultom.

(MNF/DAL)


Exit mobile version