Jakarta, Pahami.id —
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Menteri Pendidikan Dasar) Abdul Mu’ti mengatakan skema liburan sekolah sedang berjalan Bulan Ramadhan Tahun 2025 akan segera diumumkan melalui surat edaran bersama dengan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Agama, dan Kementerian Dalam Negeri.
“Tadi malam kita diskusi lintas kementerian. Tapi pengumumannya tunggu sampai ada surat edaran dengan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Agama, dan Kementerian Dalam Negeri,” kata Mu’ti usai menghadiri Tanwir Aisyiah. di Tavia Heritage Hotel, Jakarta, Rabu (15/1).
Mu’ti mengatakan, perencanaan liburan sekolah di bulan Ramadhan telah dibahas secara mendalam oleh berbagai kementerian pada Selasa malam (14/1) lalu.
Dia membenarkan, keputusan sudah diambil terkait rencana tersebut. Namun, dia enggan membeberkan apakah skema libur sekolah di Ramadhan itu sebulan penuh atau hanya dua minggu saja.
“Mudah-mudahan dalam waktu singkat [diumumkan]Kini, Menteri Agama sedang dalam perjalanan dari Tanah Suci. Dan mudah-mudahan ini tidak terlalu lama,” ujarnya.
Ide awal untuk mengambil libur di bulan Ramadhan pertama kali dilontarkan Menteri Agama Nasaruddin Umar pada akhir Desember 2024. Ia mengatakan, hakikat Ramadhan bagi umat Islam adalah ibadah.
Menurut Nasaruddin, dengan mengambil cuti selama sebulan penuh, para pelajar dapat meningkatkan konsentrasi dalam membaca Al-Quran, menghafal Al-Quran, mengamalkan amalan sosial Islami, dan berkumpul bersama keluarga.
Wacana inilah yang kemudian menuai baik dan buruknya umat. Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf menilai pemerintah perlu memikirkan model yang jelas terkait libur Ramadhan selama sebulan.
Sementara itu, Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas mendukungnya. Meski demikian, menurutnya, bukan berarti anak-anak tidak akan belajar jika sekolah diliburkan.
(rzr/fra)