Jakarta, Pahami.id –
Ribuan orang Yahudi Israel Pada Jumat (28/11) masyarakat berbondong-bondong mendaftar menjadi WNI Portugal, serta perpanjangan masa berlaku paspor Portugis.
Gilirannya dari pintu masuk kompleks ke struktur parkir bawah tanah gedung Cinema City Glilot di Tel Aviv, setelah kedutaan Portugis di Israel mengumumkan pembukaan pendaftaran kewarganegaraan pada bulan Desember dan Januari.
Bulan lalu, Kedutaan Besar Portugal mengumumkan bahwa mereka akan mengadakan program “masa lalu akan kembali”, di mana warga Israel dapat mengajukan permohonan untuk menjadi warga negara Eropa tanpa harus membuat janji terlebih dahulu.
Berita tentang peluang ini menyebar dengan cepat, menarik lebih banyak orang daripada yang dapat ditampung oleh gedung itu sendiri.
Menurut postingan di halaman Facebook resminya, Kedutaan Besar Portugal mengatakan program tersebut telah membantu “ribuan” orang.
Lalu mengapa Portugal menjadi pilihan ribuan orang Yahudi Israel untuk mendapatkan paspor?
Lonjakan jumlah pemohon kewarganegaraan Portugis dari Israel dimulai setelah Portugal mengesahkan “undang-undang pengembalian” pada tahun 2015.
Undang-undang ini mengizinkan keturunan Yahudi Sephardi Portugis yang terkena dampak Inkuisisi pada abad ke-16 untuk mengajukan permohonan kewarganegaraan.
Negara ini juga mengumumkan bahwa mulai Mei 2026, paspor Portugis akan diperpanjang dari 5 tahun menjadi 10 tahun.
Kewarganegaraan Portugis mempunyai daya tarik besar bagi Israel, karena memberikan kebebasan bergerak kepada siapa pun yang memegang paspor Uni Eropa.
Portugal juga merupakan negara dengan pajak dan biaya hidup lebih rendah dibandingkan Israel, meski tingkat pendapatannya juga lebih rendah.
Beberapa warga Israel juga tertarik dengan biaya penerimaan yang lebih longgar di universitas negeri di Eropa, dan biaya kuliah yang lebih rendah bagi warga negara Uni Eropa.
Israel merupakan negara yang menganut kewarganegaraan ganda.
Permintaan ini juga meningkat sejak invasi Israel ke Gaza pada tahun 2023, yang memaksa banyak warga Israel mencari “paspor kedua” untuk menambah keamanan di tengah meningkatnya ketidakstabilan.
(DNA/BAC)

