Jakarta, Pahami.id —
Perdana Menteri Benyamin Netanyahu memberikan ultimatum kepada kelompok pembangkang di PalestinaHamas, akhir pekan lalu.
Netanyahu meminta Hamas untuk menyerah di tengah serangan besar-besaran Israel di Gaza.
“Perang masih berlangsung tetapi ini adalah awal dari berakhirnya Hamas. Saya katakan kepada teroris Hamas: perang sudah berakhir,” kata Netanyahu pada Minggu (10/12), dikutip AFP.
Dia kemudian berkata, “Jangan mati karenanya [Pemimpin Hamas] Yahya [Sinwar]. Menyerahlah sekarang.”
Pernyataan Netanyahu muncul setelah Hamas mengomentari pembebasan sandera.
Juru bicara Hamas Abu Obeida mengatakan kelompoknya tidak akan melepaskan sandera hidup-hidup sampai Israel menghentikan agresinya terhadap Gaza.
“Baik musuh kaum fasis dan kepemimpinan mereka yang arogan, maupun para pendukung mereka, tidak dapat menahan tawanan mereka hidup-hidup tanpa pertukaran dan negosiasi, dan memenuhi tuntutan perlawanan,” kata Obeida. Al Jazeera.
Ia juga menegaskan Hamas akan terus melawan tentara Israel.
Serangan Israel, lanjut Obeida, ditujukan untuk mematahkan kekuatan perlawanan Hamas.
Dia mengatakan kelompok itu tidak punya pilihan selain melawan.
“Namun, kami berperang di tanah kami sebagai pertempuran suci,” kata Obeida.
|
Selama lebih dari dua bulan, Israel memukul keras Gaza. Selama invasi, mereka menyerang warga dan fasilitas umum seperti rumah sakit dan kamp pengungsi.
Israel dan Hamas mencapai gencatan senjata pada 24 November dan diperpanjang dua kali hingga berakhir pada 30 November.
Kesepakatan itu mencakup pertukaran tahanan, penghentian pertempuran, dan lebih banyak bantuan kemanusiaan yang masuk.
Terkait pertukaran narapidana, orang yang dibebaskan harus masih hidup.
Ketika gencatan senjata tidak diperpanjang, Israel segera melancarkan serangan tahap kedua di Jalur Gaza bagian selatan.
Wilayah selatan adalah rumah bagi warga Gaza utara yang diusir oleh Israel pada bulan November. Kini, wilayah tersebut sedang diserang oleh Israel.
Israel mengusir mereka karena ingin menghancurkan Hamas, yang diklaim Israel sebagai kelompok besar di wilayah utara.
Kini, masyarakat Gaza tidak lagi mendapat tempat yang aman karena setiap sudut Palestina tidak terbebas dari rudal Israel.
Sejauh ini, total korban di Palestina akibat serangan Israel hampir mencapai 18.000 orang.
(isa/bac)
[Gambas:Video CNN]
!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);
fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);