Jakarta, Pahami.id —
Pengawal Revolusi Iran menyerang beberapa titik di wilayah Kurdi Irak pada Senin (15/1) sore.
Serangan ini terjadi seiring memanasnya eskalasi konflik di Timur Tengah akibat invasi brutal Israel ke Jalur Gaza Palestina dan perangnya dengan Hamas sejak 7 Oktober yang kini terus meluas.
Iran meluncurkan serangkaian rudal ke wilayah otonom Kurdistan Irak. Selain menyerang ibu kota timur laut Kurdistan, Erbil, Iran juga melancarkan serangan udara terhadap beberapa kelompok ISIS di negara tersebut.
Serangan Iran di Erbil menghantam wilayah dekat konsulat Amerika Serikat. Namun, tidak ada fasilitas AS yang dilaporkan terkena serangan Iran.
Sementara itu, setidaknya empat warga sipil tewas dan enam lainnya terluka dalam serangan Iran di Erbil, kata dewan keamanan pemerintah Kurdistan dalam sebuah pernyataan.
Miliarder Kurdi dan salah satu orang terkaya di Irak, Peshraw Dizayee, dan beberapa anggota keluarganya termasuk di antara korban tewas dalam serangan Iran ini.
Dizayee tewas ketika setidaknya satu roket menghantam rumah mereka, kata sumber keamanan dan medis Irak. Ia dikenal dekat dengan klan Barzani yang berkuasa di Irak. Dia memiliki bisnis proyek real estate besar di Kurdistan.
Akibat serangan Iran, lalu lintas udara di bandara Erbil terhenti.
Selain itu, satu roket Iran juga jatuh di rumah seorang perwira senior intelijen Kurdi dan satu lagi mengenai pusat intelijen Kurdi, kata sumber keamanan.
Lantas, mengapa Iran tiba-tiba melancarkan serangan ke Irak?
Dalam sebuah pernyataan, Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) mengatakan serangannya terhadap Irak telah mengenai “markas intelijen” Mossad Israel.
Iran menyebut serangan terhadap markas Mossad di Irak merupakan respons atas tewasnya salah satu jenderalnya yang juga komandan pasukan IRGC, Sayyed Razi Mousavi, beberapa waktu lalu.
Mousavi tewas dalam serangan udara Israel di pinggiran Damaskus, Suriah.
“Sebagai tanggapan terhadap kekejaman rezim Zionis baru-baru ini, yang menyebabkan pembunuhan komandan Garda dan Poros Perlawanan… salah satu pangkalan spionase utama Mossad di wilayah Kurdistan Irak dihancurkan dengan rudal balistik ,” kata IRGC dalam pernyataannya seperti dikutip Reuters.
Meskipun AS menyangkal bahwa Washington dan Israel terlibat dalam serangan terhadap Suriah, Iran sangat yakin bahwa serangan yang menewaskan Mousavi dan beberapa pejabat penting IRGC diatur oleh Tel Aviv.
Serangan ke Suriah terjadi ketika Israel terus menuduh Iran mendukung Hamas dan terlibat dalam serangan di wilayahnya pada 7 Oktober. Serangan Hamas memicu invasi brutal ke Jalur Gaza yang berlanjut hingga saat ini.
“Kami meyakinkan Anda semua bahwa operasi militer IRGC akan terus berlanjut sampai tetes darah terakhir para martir terbalaskan,” tambah pernyataan militer Iran.
Selain membalas serangan Israel, Iran juga menyerang beberapa wilayah di Irak untuk menghilangkan beberapa titik rawan kelompok teroris ISIS.
Serangan terhadap ISIS ini dilakukan Iran sebagai respons atas serangan bom yang bertepatan dengan peringatan empat tahun meninggalnya Jenderal Qassem Soleimani di kota Kerman. Kedua ledakan tersebut menewaskan hampir 100 orang.
Sejak invasi Israel ke Jalur Gaza, beberapa milisi lain di Timur Tengah, seperti Hizbullah di Lebanon dan Houthi di Yaman, juga melancarkan serangan terhadap Israel.
Iran, yang mendukung Hamas dalam perangnya dengan Israel, menuduh Amerika Serikat mendukung apa yang mereka sebut sebagai kejahatan Israel di Gaza.
AS menyatakan mendukung invasi Israel meski baru-baru ini menyuarakan keprihatinan atas meningkatnya jumlah warga sipil Palestina yang terbunuh.
Iran telah sering melancarkan serangan ke wilayah Kurdistan utara Irak di masa lalu. Teheran menilai kawasan itu dijadikan markas kelompok separatis Iran sekaligus intelijen musuh bebuyutannya, Israel.
Baghdad telah mencoba mengatasi kekhawatiran Iran terhadap kelompok separatis di wilayah perbatasannya dengan mengerahkan kembali beberapa anggotanya sebagai bagian dari kesepakatan keamanan yang dicapai dengan Teheran pada tahun 2023.
(rds)
[Gambas:Video CNN]
!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);
fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);