Site icon Pahami

Berita Kenapa Hamas Dinilai Masih Kuat Hadapi Gempuran Israel di Gaza?


Jakarta, Pahami.id

Kelompok Hamas dianggap memiliki kekuatan yang tidak bisa dianggap remeh, karena ketahanannya terhadap agresi Israel ke Jalur Gaza Palestina selama dua bulan terakhir.

Meskipun Israel terus mengepung Jalur Gaza dengan pemboman dan artileri, Hamas dan milisi sekutunya di wilayah tersebut terus mengangkat senjata dan melakukan perlawanan.


Sejak gencatan senjata berakhir, Israel kembali menyerang Gaza dan kini menyasar Gaza Selatan. Tel Aviv mengklaim invasi darat ke Gaza Selatan bertujuan untuk melenyapkan milisi Hamas yang melarikan diri dari Gaza Utara dan bersembunyi di daerah tersebut.

Meski hanya berupa gerakan milisi dan perlawanan, sejumlah pengamat menilai kekuatan sayap bersenjata Hamas tidak boleh dianggap remeh. Pengamat Hubungan Internasional Universitas Indonesia, Yon Machmudi menilai Hamas masih kuat meski dikepung Israel selama dua bulan terakhir.

“Tujuan Israel dalam perang tersebut adalah untuk melenyapkan kelompok Hamas, namun yang terjadi adalah posisi Hamas masih kuat,” kata Yon. CNNIndonesia.comSelasa (12/5).

Dia kemudian berkata, “Bahkan kemarin [Hamas] dapat bernegosiasi untuk mengatur [pembebasan] tawanan perang.”

Pembebasan tawanan perang merupakan bagian dari gencatan senjata.

Israel dan Hamas menyetujui gencatan senjata pada 24 November dan diperpanjang dua kali hingga berakhir pada 30 November.

Kesepakatan tersebut mencakup pembebasan 50 sandera dari Gaza dan 150 tahanan Palestina dari penjara Israel, serta penghentian pertempuran.

Jumlah sandera ini lebih sedikit dibandingkan tahanan yang dibebaskan Israel. Hal ini menunjukkan bahwa Hamas mempunyai daya tawar yang kuat.

Selain itu, jumlah tahanan Palestina di penjara Israel juga mencapai ribuan.

Dengan situasi tersebut, Yon menilai Israel belum meraih kemenangan dari invasi yang terjadi sejak 7 Oktober lalu.

Selain Yon, lembaganya Ttangki kecil Institute for the Study of War (ISW) yang berbasis di Washington DC, juga menilai taktik Hamas melawan Israel semakin canggih. ISW menjelaskan, Hamas fokus melakukan serangan yang menyasar pasukan Israel di belakang barisan depan mereka.

Strategi ini, lanjut mereka, konsisten dengan strategi pembersihan atau operasi pembersihan.

ISW juga menilai Hamas semakin banyak menggunakan alat peledak improvisasi dan ranjau jenis claymore ketika menyerang tank Israel.

“Kelompok tersebut bahkan mengklaim bahwa mereka mengisi terowongan bawah tanah di bawah barak militer dengan bahan peledak,” menurutnya ISW.

Hamas kemudian meledakkan bahan tersebut ketika sekitar 60 tentara Israel hadir.

Agresi Israel terhadap Palestina telah memakan korban jiwa hingga 16.000 jiwa. Mereka juga menyerang fasilitas umum seperti sekolah dan rumah sakit.

(isa/rds)

[Gambas:Video CNN]


!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);

fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);

Exit mobile version