Jakarta, Pahami.id —
Sejumlah negara menyukainya YordaniaAmerika Serikat, Perancis dan Mesir mengirimkan bantuan kemanusiaan melalui udara dari pesawat kargo militer ke Semenanjung Gaza.
Sejak Israel menyerang truk bantuan makanan kepada masyarakat Gaza, beberapa negara memilih mengirimkan bantuan melalui udara.
Negara-negara seperti Amerika Serikat (AS), Prancis, dan Yordania juga melakukan hal serupa untuk membantu masyarakat Gaza yang kelaparan.
Mengapa demikian?
Angkutan udara tampaknya menjadi solusi untuk mengirimkan bantuan ke daerah-daerah yang sulit dijangkau.
Juru Bicara Keamanan Gedung Putih John Kirby mengatakan, Kamis (3/3), pengiriman bantuan melalui udara memiliki keunggulan dibandingkan truk karena pesawat dapat memindahkan bantuan ke lokasi tertentu dengan sangat cepat, seperti dikutip dari berita AP.
Ia juga menambahkan, pengiriman bantuan melalui udara akan menjadi pelengkap dan bukan pengganti pemindahan barang melalui jalur darat.
AS kini mengirimkan pertolongan pertama melalui udara. Mereka menggunakan pesawat militer C-130 sebagai pesawat yang mampu beradaptasi dengan kondisi medan berat saat mendarat.
Namun Kirby juga menambahkan, AS akan mengirimkan bantuan melalui jalur darat karena lebih efektif dan murah.
Hingga saat ini, lima negara telah mengirimkan bantuan melalui udara, seperti Prancis, Mesir, Uni Emirat Arab, Amerika, dan Yordania.
Apalagi, Presiden Indonesia Joko Widodo mengatakan Indonesia akan segera mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza melalui jalur udara. Namun belum ada kepastian mengenai tanggal penyerahan bantuan tersebut.
Dapatkan tekanannya
Israel belakangan ini juga mendapat tekanan dari beberapa negara seperti Mesir dan Uni Eropa.
Mesir juga mendesak Israel untuk mengizinkan akses bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.
Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry menerima panggilan telepon dari Menteri Luar Negeri Inggris untuk Timur Tengah Lord Tariq Ahmad untuk membahas situasi kemanusiaan yang mengerikan di Gaza, seperti dikutip dari Agensi Anadolu.
Shokry menegaskan bahwa Israel mempunyai hak untuk “memberikan akses penuh” bagi bantuan kemanusiaan untuk masuk ke Gaza.
Hal serupa juga dilakukan Uni Eropa melalui anggota Parlemen Uni Eropa, Josep Borrel.
“Semua pihak yang prihatin dengan situasi di Gaza harus memberikan tekanan kepada pemerintah Israel untuk memberikan akses kemanusiaan tanpa hambatan ke daratan dan tidak memblokir konvoi,” kata Borrel di akun media sosial X pribadinya.
Ia juga menambahkan, bantuan yang paling mungkin saat ini adalah melalui jalur udara.
Hal ini bisa menjadi kekhawatiran dan dilema bagi Israel jika ingin menyerang bantuan kemanusiaan di Gaza dari udara. Sebab, serangan udara terhadap bantuan kemanusiaan yang dilakukan pesawat kargo militer bisa memicu insiden internasional.
Hukum Humaniter Internasional juga menyatakan bahwa bantuan kemanusiaan tidak dapat diserang. Namun Israel masih beberapa kali melancarkan serangan terhadap truk bantuan yang menuju Gaza hingga Rafah melalui jalur darat.
Perilakunya di Mahkamah Internasional yang menutup mata terhadap tindakan genosida juga mencerminkan sikap negara yang tidak peduli terhadap nilai-nilai kemanusiaan.
Aksi brutal Israel sejauh ini telah menyebabkan kematian lebih dari 30.600 orang hingga Rabu (6/3) dan sebanyak 12.300 korbannya adalah anak-anak.
(val/bac)
!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);
fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);