Site icon Pahami

Berita Kemlu Buka Suara Soal Efisiensi Anggaran Terhadap Pelindungan WNI


Jakarta, Pahami.id

Kementerian Luar Negeri Indonesia telah memberikan suara pada efisiensi anggaran kerja kementerian dalam melindungi rakyat Indonesia (Warga negara Indonesia) luar negeri.

Wakil Menteri Luar Negeri Arrmanatha Nasir (TATA) menekankan efisiensi anggaran untuk tidak mengurangi atau membatasi fungsi dan pekerjaan Kementerian Luar Negeri.


“Tujuannya adalah untuk meningkatkan efisiensi. Dan di Kementerian Luar Negeri, kami melihat kesempatan untuk melihat bagaimana kami dapat meningkatkan efisiensi dalam berbagai tugas termasuk penanganan kasus untuk melindungi orang Indonesia,” kata Tata selama konferensi pers di Kementerian Luar Negeri Indonesia di Indonesia di Indonesia di Indonesia di Indonesia di Indonesia, Indonesia di Indonesia, Indonesia Building, Jakarta Middle, Kamis (2/13).

Tata kemudian menjelaskan bahwa itu tidak berarti bahwa dengan efisiensi anggaran, Kementerian Luar Negeri tidak akan mencoba melindungi orang Indonesia di luar negeri.

Selain itu, wakil menteri menjelaskan bahwa anggaran disiapkan berdasarkan tren kasus ini. Jika ada konflik di daerah tertentu yang membutuhkan transfer besar, itu akan menerima perhatian Kementerian Luar Negeri.

Pada tahun -tahun sebelumnya, Tata mengatakan, pemerintah memberikan anggaran khusus untuk berbicara kepada orang Indonesia di area konflik.

Tata juga menyatakan bahwa ada kasus -kasus besar yang terkait dengan orang Indonesia di area konflik yang harus segera ditangani oleh Kementerian Luar Negeri untuk meminta anggaran tambahan.

“Kami melihat bahwa kesempatan untuk melakukan kemampuan untuk melihat kembali apa yang dapat kami lakukan, apa istilahnya, mengurangi lemak dalam pekerjaan itu,” katanya.

Presiden Prabowo sebelumnya telah memotong pemangkasan besar -pos APBN 2025. Prabowo ingin APBN tahun ini untuk menghemat RP306,69 triliun.

Dua hari kemudian, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengeluarkan surat S-37/MK.02/2025. Surat itu terperinci 16 posisi pembelian -lead yang harus disimpan oleh kepemimpinan di kabinet merah dan putih bernilai RP256.1 triliun.

Pada bulan September, Kementerian Anggaran Asing untuk 2025 disetujui sebagai Rp9.8 triliun, seperti yang disebutkan Kedua.

Secara rinci, anggaran digunakan untuk program dukungan manajemen RP7,7 triliun, untuk penegakan kedaulatan dan undang -undang dan perjanjian internasional RP15 miliar, dan untuk melindungi orang Indonesia di luar negeri dengan harga RP288 miliar.

Pada kesempatan ini, Tata tidak mengungkapkan berapa banyak anggaran yang dapat dipengaruhi oleh efisiensi.

“Masih dalam diskusi,” kata Tata.

(Yesus/BAC)



Exit mobile version