Site icon Pahami

Berita Kemenhub Duga Ada Kesalahan Prosedur Saat Laka Maut Kereta di Magetan


Surabaya, Pahami.id

Kecelakaan dimatikan Kereta Malioboro Express dengan tujuh kendaraan bermotor terjadi di Live Street (JPL) No. 08 km 176+586 SihirJawa Timur, Senin (5/19) didakwa ketika pintu dibuka.

Direktorat Kementerian Transportasi (DJKA) mengatakan ada kesalahan dalam prosedur yang terjadi dalam kecelakaan Malioboro Express KA 170 yang membuat 4 orang terbunuh.

“Diduga ada kesalahan dalam prosedur dalam operasi persimpangan oleh Guardian,” kata Direktur Kereta Api Allan Tandiono dalam sebuah pernyataan tertulis pada hari Senin (5/19).


Allan mengatakan tuduhan itu didasarkan pada laporan pendahuluan yang diatur di tempat kejadian, diselenggarakan oleh DJKA, polisi dan PT Kai.

Dia mengatakan DJKA dan PT Kai dan polisi saat ini melakukan penyelidikan menyeluruh terhadap prosedur keamanan dan faktor keamanan yang mengarah pada insiden tersebut. Petugas Penyeberangan (PJL) juga telah dijamin oleh polisi.

“PJL bertugas ketika insiden itu dijamin oleh polisi distrik Magetan untuk penyelidikan lebih lanjut,” katanya.

DJKA juga menyatakan belasungkawa untuk kecelakaan Malioboro Express 170 -tahun yang terjadi di JPL 08, permukaan Stasiun Magetan, Jawa Timur.

“Kami juga sangat berkabung karena kematian dalam bencana ini. Insiden itu mengakibatkan 7 korban 4 orang tewas dan 3 orang menderita cedera serius,” katanya.

Tim bersama Pt Kai Daop 7 Madiun, polisi dan agen terkait, katanya, telah memindahkan para korban dan kendaraan yang terlibat.

“Inspeksi teknis kereta menemukan kerusakan kecil pada fasilitas kereta dan karena insiden itu, 170 Malioboro Express menderita penundaan sekitar 35 menit,” katanya.

Secara terpisah, manajer hubungan masyarakat DAOP 7 PT Kai Madiun, Rokhmad tumbuh Zainul, Pt Kai mengatakan bekerja dengan semua pihak untuk menyelidiki acara mematikan itu.

“Kai bersama dengan pihak -pihak yang relevan sedang melakukan penyelidikan untuk mendapatkan gambaran lengkap tentang kronologi kejadian di JPL 08,” kata Zainul ketika dikonfirmasi Cnnindonesia.comSenin.

Sementara itu, Komisaris Senior Kepala Polisi Adjunct Raden Erik bangun untuk mengungkapkan tuduhan awal insiden tersebut. Awalnya, katanya, ada kereta matarmaja di seberang jalan. Petugas pada waktu itu menutup pintu.

“Kronologi awal sampai ketika kereta Matarmaja menyeberang dari Madiun ke Jogjakarta, persimpangan ditutup,” kata Raden Erik.

Namun, ia melanjutkan, setelah kereta Matarmaja menyetujui petugas yang diduga membuka pintu. Ketika pengemudi melintasi persimpangan, kereta Malioboro Express melintasi. Kecelakaan itu tidak bisa dihindari.

“Lalu di dekat petugas persimpangan kereta, tak lama setelah itu [palang] Dibuka, 7 keping dua kendaraan roda yang disilangkan, tampaknya ada kereta lain yang menyeberang dari Jogja ke Madiun, Malioboro Express, dan ini adalah kecelakaan lalu lintas, “kata Raden Erik.

Akibatnya, empat orang dilaporkan tewas, sementara tiga lainnya terluka parah. Semua kematian telah dipindahkan ke Rumah Sakit Regional Dr Sayidiman Magetan. Yang terluka dibawa ke Dr. Efram Harsana Lanud Iswahjudi.

Raden Erik melanjutkan, partainya akan menjelajahi penemuan awal. Petugas -untuk -door juga ditanyai oleh krim polisi Magetan.

“Itu adalah pernyataan sementara, kami akan mengeksplorasi bagaimana kebenarannya, menjelaskan kecerahan unit investigasi kejahatan polisi Mageta yang akan kami lakukan.

(FRD/KID)


Exit mobile version