Jakarta, Pahami.id –
Keluarga MIP (37), Kepala Cabang Bank (Kacab) Di Jakarta mendesak polisi untuk segera mengungkapkan motifnya penculikan sampai Pembunuhan melawan korban.
“Itu belum memberikan motif, (kami berharap) segera (terungkap), karena kami untuk menentukan langkah dan advokasi yang diperlukan,” kata pengacara keluarga MIP Boyamin Saiman di Jakarta pada hari Selasa (9/16).
Boyamin mengatakan pengungkapan motif kasus oleh polisi metropolitan Jakarta dapat membantu keluarga memikirkan langkah selanjutnya.
Keluarga dalam rencana dekat untuk meminta informasi oleh penyelidik dari Direktorat Polisi Metro Jaya Investigasi Kriminal, dan Pomdam Jaya dalam kasus ini.
“Belum (dipertanyakan) karena kami masih sedih, masih ditetapkan pada waktu yang tepat minggu ini atau minggu depan,” kata Boyamin.
MIP diculik di tempat parkir pusat pembelian di Ciracas, Jakarta Timur.
Dia kemudian terbunuh dan tubuhnya ditemukan [di Kampung Karangsambung RT 8/RW 4, Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada Kamis (21/8), sekitar pukul 05.30 WIB.
Seorang warga di area persawahan itu pertama kali menemukan jenazahnya dalam kondisi tangan dan kaki terikat. Sedangkan mata terlilit lakban.
Jenazah langsung dilarikan ke RS Polri Kramat Jati untuk proses autopsi sebagai rangkaian dari penyelidikan.
Polisi telah meringkus sebanyak 15 orang di kasus ini. Empat aktor utama penculikan dan pembunuhan yakni C, DH, YJ dan AA. Mereka ditangkap di lokasi dan waktu yang berbeda-beda.
Pelaku berinisial DH, YJ dan AA ditangkap pada Sabtu, 23 Agustus 2025, pukul 20.15 WIB di daerah Solo, Jawa Tengah.
Sedangkan pelaku berinisial C ditangkap di daerah Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara, pukul 15.30 WIB pada Minggu (24/8).
Polisi Militer Kodam Jayakarta (Pomdam Jaya) juga telah menetapkan Kopda FH sebagai tersangka dalam kasus penculikan dan pembunuhan tersebut. Tersangka Kopda FH telah dilakukan penahanan di Pomdam Jaya
Tersangka Kopda FH dalam kasus pembunuhan kacab sebuah bank di Jakarta ini sebagai perantara penjemputan paksa.
(antara/wis)