Jakarta, Pahami.id —
Calon presiden dari Partai Demokrat, Kamala Harris, kemungkinan besar bisa mengalahkan Donald Trump jika berhasil mengumpulkan suara dari berbagai kalangan di Negeri Paman Sam.
Survei jajak pendapat CNNelektabilitas Harris mengungguli Trump di kalangan pemilih kulit hitam, dengan perolehan suara 78 persen berbanding 15 persen.
Di antara pemilih Latin atau yang disebut Hispanik, Harris memiliki sedikit keunggulan dibandingkan Trump. Wakil presiden AS memperoleh 47 persen suara dan mantan presiden 45 persen.
Pemilih kelompok usia di bawah 35 tahun, menurut survei, juga mendukung Harris. Dari hasil jajak pendapat, Harris mendapat 47 persen dan Trump 43 persen.
Reporter survei ini adalah orang yang sama pada saat itu CNN melakukan survei pada bulan April-Juni. Saat itu, Joe Biden masih mencalonkan diri sebagai presiden dan belum mencalonkan Harris.
Namun, CNN mengevaluasi hasil jajak pendapat terkini yang menunjukkan angka yang tidak jauh berbeda dengan Biden dan Trump.
“Dalam beberapa hal, tidak ada perubahan yang mengejutkan,” kata analisis tersebut CNN.
Mereka kemudian melanjutkan, “Harris mungkin tidak punya pilihan selain mengajukan banding kepada segmen pemilih ini.”
Tanpa mencapai kemenangan di antara kelompok, CNN memperkirakan Harris mungkin akan kalah.
Selain menarik pemilih dari berbagai kalangan, Harris juga perlu unggul di negara bagian yang menjadi medan pertempuran.
Negara-negara bagian ini termasuk Michigan, Pennsylvania dan Wisconsin.
Meski terdapat perbaikan pada survei terbaru, namun hasil yang diperoleh Harris masih jauh dari harapan.
Dia mendapat setidaknya 5 poin lebih buruk daripada Biden di antara kelompok yang sama pada jajak pendapat akhir tahun 2020.
Dalam jajak pendapat empat tahun lalu, Biden unggul jauh dari Trump dengan selisih 84 persen berbanding 9 persen di kalangan pemilih kulit hitam.
Biden juga mengalahkan Trump di antara warga Hispanik dengan selisih 58 persen berbanding 32 persen.
(isa/bac)