Lebih dari 135 orang diyakini tewas dalam kerusuhan di stadion sepak bola di Guinea pada Minggu (2/12).
Angka-angka tersebut dirilis kelompok hak asasi manusia The Collective of Human Rights Organizations berdasarkan penelitian yang mereka lakukan.
Meski belum terkonfirmasi, jumlah tersebut jauh melebihi jumlah korban tewas yang dilaporkan pemerintah Guinea sebanyak 56 orang.
Lebih dari 50 orang lainnya dinyatakan hilang, kata kelompok hak asasi manusia.
Kerusuhan di stadion-stadion di timur laut Guinea sebelumnya dipicu oleh keputusan kontroversial wasit.
Tragedi fatal itu terjadi pada final turnamen untuk menghormati panglima militer Mamady Doumbouya.
Penonton di dalam stadion melemparkan batu yang dibalas dengan gas air mata oleh polisi sehingga menimbulkan kepanikan dan banyak yang terinjak.
Seorang jurnalis mengatakan bahwa stadion tersebut hanya memiliki “satu pintu keluar yang sangat kecil”.