Jakarta, Pahami.id –
Kejaksaan Agung (Yang lalu) mengklaim telah mempekerjakan lokasi mantan menteri pendidikan dan budaya Nadiem Makarim, Juris Tanyang absen tiga kali dari panggilan ujian.
“Tentu saja para penyelidik memiliki informasi tentang hal itu (keberadaan Juris Tan),” kata kepala pusat informasi untuk Harli Siregar pada hari Rabu (6/25).
Dia belum mengungkapkan lebih lanjut tentang negara di mana Juris Tan sekarang. Itu hanya mengatakan bahwa para penyelidik terus mencari cara untuk memanggil orang tersebut, salah satu dari mereka memanggil kantor kedutaan.
“Memang ada rencana untuk memanggil orang yang relevan melalui kedutaan, tetapi apakah ini adalah langkah pertama,” katanya.
Sebelumnya Juris Tan melalui pengacaranya mengklaim dia tidak dapat menghadiri ujian karena kegiatan pribadi. Kata ahli hukum, kata Harli, mengirimkan ujian online secara singkat.
Selain itu, anggota parlemen juga mengajukan pernyataan tertulis di luar permintaan penyelidik dengan harapan bahwa itu akan diperiksa secara online. Namun, Harli mengatakan ini tidak dapat dipenuhi oleh penyelidik karena membutuhkan kehadiran langsung.
Harli sebelumnya mengatakan bahwa dalam kasus ini, penyelidik menemukan indikasi untuk adanya perjanjian jahat melalui instruksi khusus bagi tim teknis untuk mempelajari akuisisi peralatan TIK dalam bentuk laptop di bawah teknologi pendidikan.
Melalui penelitian ini, skenario tampaknya diperlukan untuk menggunakan laptop berdasarkan Chromebook. Meskipun hasil uji coba pada tahun 2019 telah menunjukkan bahwa penggunaan 1.000 unit Chromebook tidak efektif untuk kemudahan belajar.
(TFQ/DNA)