Site icon Pahami

Berita Kejagung Bantah Erick Thohir dan Boy Terlibat Kasus Pertamina


Jakarta, Pahami.id

Kejaksaan Agung (Yang lalu) diklaim tidak dapat menemukan keterlibatan Menteri Bumn Erick Thohir Juga, saudaranya, Giribaldi ‘Boy’ Thohir dalam kasus korupsi minyak mentah dan produk pemurnian di ptamina.

Kepala Pusat Informasi untuk Jaksa Agung Harli Siregar menekankan bahwa tidak ada informasi tentang dua penyelidik seperti informasi yang beredar di media sosial.


“Tidak ada informasi tentang fakta masalah ini,” katanya kepada wartawan ketika dikonfirmasi dalam pesan singkat pada hari Rabu (5/3).

Dia kemudian mempertanyakan dasar informasi yang menuduh keterlibatan pihak -pihak tertentu dalam kasus ini. Alasannya adalah, katanya, bukan berdasarkan fakta penyelidikan.

“Di mana tepatnya informasi seperti itu,” katanya.

Kantor Kejaksaan Agung (lalu) juga membantah berita tentang catatan yang disita dari pedagang minyak Riza Chalid yang bocor di media sosial.

Kepala Pusat Informasi untuk Jaksa Agung Harli Siregar mengatakan masalah penyelidik jaksa agung dalam tindakan kriminal khusus salah dan menyesatkan.

“Itu tidak benar, bocor apa, dan gesekan apa,” katanya kepada wartawan melalui pesan teks pada hari Selasa (4/3).

Ini disajikan oleh Harli yang menanggapi video virus di media sosial Tiktok yang menyebutkan dokumen catatan untuk hasil pencarian yang bocor.

Dalam sebuah video pendek, diinformasikan bahwa dari catatan menemukan bahwa para peneliti menemukan keterlibatan beberapa tokoh dalam kasus korupsi minyak pertamin.

Dalam hal ini, kantor jaksa agung bernama sembilan tersangka yang terdiri dari enam pertamina dan tiga partai swasta. Salah satunya adalah Riva Sahaan sebagai Presiden Ptamina Patamina Patamina Patra Niaga.

Kemudian, SDS sebagai Direktur Stok Makanan dan Optimalisasi Produk PT dari Pabrik Internasional Pertamina, YF sebagai Presiden Pengiriman Presiden Internasional Ptamina, AP sebagai Feed VP Pt Pt Factory of International Factory.

Selanjutnya, sebagai penerima manfaat PT Navigator Khatuliswa, ⁠dw sebagai Komisaris PT Navigator dan Komisaris Maritim PT Jenggala, dan ⁠yrj sebagai Komisaris Maritim PT Jengka dan Direktur Pelaksana PT Orbit.

Yang terbaru adalah Direktur Pemasaran dan Perdagangan Pusat Ptamina Patra Virtual Business Kusmaya dan Edward Corne sebagai Patamina VP Trade Patra Niaga Products.

Lalu mengatakan total kehilangan kekuatan nasional dalam kasus korupsi ini mencapai RP193,7 triliun. Rinciannya adalah hilangnya ekspor minyak mentah domestik sekitar Rp35 triliun, sehingga hilangnya impor minyak mentah melalui DMUT/broker sekitar Rp2,7 triliun.

Selain itu, hilangnya impor bahan bakar melalui DMUT/broker sekitar RP9 triliun; kehilangan kompensasi (2023) sekitar Rp126 triliun; dan kerugian subsidi (2023) sekitar Rp21 triliun.

(CHRI/TFQ)


Exit mobile version