Jakarta, Pahami.id –
Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Hongkong melaporkan 36 WNI (warga negara Indonesia) Kebakaran dahsyat yang melanda tujuh apartemen di Tai Po, Hong Kong pekan lalu belum diketahui keberadaannya.
KJRI menyatakan, terdapat 140 WNI yang tinggal dan bekerja di Kompleks Perumahan Wang Fuk Court. Hingga Minggu (30/11) pukul 23.00 waktu setempat, dilaporkan ada 9 WNI yang meninggal dunia dan satu orang masih dirawat di rumah sakit.
“Dikonfirmasi aman dan tercatat: 94. Tidak diketahui keberadaannya: 36,” demikian rilis KJRI yang dikirimkan ke Cnnindonesia.com pada Senin (1/12).
Dalam rilis resminya, KJRI menyatakan mengutamakan keselamatan dan kesejahteraan WNI.
Sejauh ini, KJRI juga telah mengidentifikasi dan memverifikasi informasi terkait WNI, berinteraksi langsung dengan bantuan terdampak, dan mendistribusikan (makanan, peralatan sanitasi); mempercepat penerbitan paspor; membuka tempat penampungan sementara di Kantor Umum Konsulat; dan membuka pos bantuan di Pusat Komunitas Tai Po.
Selain itu, KJRI telah berkomunikasi dengan keluarga WNI yang meninggal dunia dalam tragedi tersebut dan berkomitmen untuk memastikan hak-hak mereka terpenuhi sesuai peraturan perundang-undangan terkait.
“KJRI juga memfasilitasi proses pemulangan jenazah ke Indonesia,” kata mereka.
KJRI terus berkoordinasi intensif dengan Kepolisian Hong Kong (HKPF), otoritas setempat, dan pihak lain, termasuk untuk mengidentifikasi WNI yang masih hilang atau tidak diketahui.
Kebakaran terjadi di kompleks gedung apartemen di Wang Fuk Court, Tai Po, Hong Kong Utara pada Rabu malam. Akibat kebakaran tersebut, 146 orang meninggal dunia.
Insiden ini merupakan salah satu kebakaran paling mematikan dalam beberapa dekade terakhir di Hong Kong, wilayah yang memiliki blok apartemen tertinggi dan terpadat di dunia.
Saat kebakaran terjadi, beberapa bangunan sedang direnovasi dan banyak terdapat perancah bambu sebagai bagian dari pembangunannya.
Penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan. Berdasarkan penyelidikan awal, petugas menemukan styrofoam di dalam gedung.
Pihak berwenang mengatakan styrofoam menyebabkan api menyebar lebih cepat di dalam blok tersebut dan membakar apartemen melalui koridor.
(ISA/RDS)

