Site icon Pahami

Berita KBRI Seoul Imbau WNI Waspada dan Patuhi Dekrit Darurat Militer Korsel


Jakarta, Pahami.id

KBRI Seoul mengimbau warga negara Indonesia (warga negara Indonesia) yang berada di Korea Selatan dalam siaga tinggi setelah diperintahkan oleh Presiden Yoon Suk Yeol darurat militer pada Rabu (3/12) pukul 23.00 waktu setempat.

“Kita diminta untuk tetap tenang, selalu waspada, dan selalu memantau perkembangan situasi keamanan di wilayah kita masing-masing,” tulis KBRI Seoul di akun Instagram resmi @indonesiainseoul.

WNI juga diminta untuk tidak berkumpul di berbagai tempat umum, menghindari kerumunan dan area yang menjadi lokasi demonstrasi.


“Khusus Kota Seoul, kami diminta untuk sementara menghindari kawasan Majelis Nasional di Yeouido, kantor Presiden di Yongsan, dan lokasi strategis lainnya,” tambah KBRI Seoul.

Selain itu, pemerintah Indonesia melarang WNI untuk mendekati, menonton, atau ikut serta dalam kegiatan demonstrasi, meskipun aksi tersebut dilakukan secara damai atau tidak ada tanda-tanda perkelahian.

Tak lupa, KBRI Seoul mengingatkan WNI untuk selalu membawa tanda pengenal, menaati hukum dan instruksi aparat keamanan setempat.

“Perhatikan dan patuhi Keputusan Darurat Militer yang diumumkan serta akibat hukumnya jika melanggar perintah tersebut,” tulis KBRI.

Bagi WNI yang mengalami permasalahan dapat menghubungi KBRI Seoul melalui Hotline PWNI +8210-5394-2546, telepon 02 2224 9000 atau melalui email ke [email protected].

Sebelumnya, Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol mengumumkan darurat militer pada Selasa (3/12) waktu setempat dengan dalih melindungi negara dari “kekuatan komunis”.

Deklarasi darurat militer terjadi di tengah perselisihan di parlemen mengenai rancangan undang-undang anggaran.

“Untuk melindungi Korea Selatan yang liberal dari ancaman yang ditimbulkan oleh tentara komunis Korea Utara dan untuk menghilangkan unsur-unsur anti-negara. Saya dengan ini mengumumkan darurat militer,” kata Yoon dalam pidato langsung yang disiarkan televisi kepada negara tersebut, dikutip AFP.

Tanpa memperhatikan kesejahteraan rakyat, partai oposisi telah melumpuhkan pemerintah semata-mata demi pemakzulan, penyelidikan khusus, dan melindungi pemimpin mereka dari keadilan, tambahnya.

Kemudian, Yoon mengatakan dia akan mencabut status darurat militer setelah parlemen memblokirnya dan menyatakan penggerebekan itu ilegal.

[Gambas:Instagram]

(pta/pta)


Exit mobile version