Jakarta, Pahami.id —
Kementerian Luar Negeri RI menegaskan, Indonesia tetap memegang teguh prinsip pemajuan perdamaian di Palestina menyusul rencana pengiriman pasukan penjaga perdamaian ke Palestina. Semenanjung Gaza, Palestina.
“Indonesia menganut prinsip bahwa segala upaya harus ditujukan untuk mendorong perdamaian, mengakhiri kekerasan, menyalurkan bantuan kemanusiaan dan mewujudkan kemerdekaan penuh bagi Palestina,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Vahd Nabyl Achmad Mulachela kepada CNNIndonesia.comJumat (19/12).
Menurut Nabyl, komitmen tersebut sejalan dengan konsistensi sikap Indonesia dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina dan upaya internasional dalam menciptakan perdamaian.
Ia juga menegaskan, Indonesia berkomitmen untuk berkontribusi secara konstruktif dalam proses perdamaian di Palestina.
Namun bentuk kontribusi Indonesia masih perlu pembahasan lebih lanjut.
Mengenai bentuk kontribusi potensial Indonesia, termasuk besaran dan perannya, saat ini masih memerlukan pembahasan dan pertimbangan yang komprehensif, ujarnya.
Media yang fokus pada isu-isu Timur Tengah, Pemantau Timur Tengah (MEE), melaporkan bahwa Italia dan Indonesia telah sepakat untuk mengirim pasukan ke pasukan stabilisasi internasional (ISF) yang diusulkan di Jalur Gaza, dengan syarat tidak ada kontak langsung dengan Hamas.
MEE mengutip laporan media Israel, Israel Hari Ini. Laporan tersebut juga menyebutkan bahwa para pejabat AS dijadwalkan mengadakan konferensi di ibu kota Qatar, Doha, untuk membahas pengerahan pasukan asing ke Gaza.
Yang hadir merupakan negara-negara yang bersedia membantu dalam pembentukan tim tersebut.
Indonesia berulang kali menegaskan siap mengirimkan pasukan penjaga perdamaian ke Jalur Gaza. Militer Indonesia menyatakan siap mengirimkan ribuan tentara ke sana.
(rnp/bac)