Jakarta, Pahami.id —
Cina menyatakan dukungan mereka untuk Libanon yang terus dilanda 1.600 serangan udara Israel dalam 48 jam terakhir.
Dukungan tersebut muncul saat Menteri Luar Negeri China Wang Yi bertemu dengan Menteri Luar Negeri Lebanon Abdallah Bou Habib di sela-sela pertemuan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat, Senin (23/9).
“Tiongkok dengan tegas mendukung Lebanon dalam menjaga kedaulatan, keamanan, dan martabat nasionalnya,” kata Wang dalam keterangan resmi yang dikutip media Tiongkok, Xinhua.
Tiongkok, lanjut Wang, juga mengutuk serangan sewenang-wenang Israel terhadap Lebanon.
“Tiongkok mengecam keras tindakan apa pun yang melanggar norma-norma dasar yang mengatur hubungan internasional,” ujarnya.
Wang juga mengatakan Tiongkok menaruh perhatian terhadap perkembangan di kawasan Timur Tengah, khususnya ledakan peralatan komunikasi yang terjadi di Lebanon baru-baru ini.
Kekerasan, lanjutnya, tidak bisa dibenarkan dan tidak sama dengan kebenaran.
Wang juga menegaskan bahwa kekerasan tidak bisa menyelesaikan konflik di Timur Tengah.
Ia kemudian menggarisbawahi bahwa situasi saat ini merupakan wujud dari dampak limpahan konflik di Gaza.
Tiongkok kemudian menyerukan gencatan senjata permanen segera, penarikan penuh pasukan Israel dari wilayah Palestina, dan penerapan solusi dua negara secara efektif.
Solusi dua negara merupakan sebuah konsep yang disepakati dunia internasional untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina dengan membangun dua negara yang berdampingan, secara damai, saling menghormati dan saling mengakui kedaulatan satu sama lain.
Sementara itu, Habib mengucapkan terima kasih atas dukungan Tiongkok.
“Bagi negara kecil seperti Lebanon, penting untuk menjaga kedaulatan dan kemerdekaan di bawah kerangka PBB,” ujarnya.
Pertemuan Wang dan Habib terjadi saat Israel terus meluncurkan rudal ke Lebanon. Al Jazeera menyatakan bahwa tentara Zionis telah melakukan 1600
menyerang
Serangan Israel ke Lebanon menyebabkan hampir 558 orang tewas dan ribuan lainnya luka-luka.
Eskalasi di perbatasan kedua negara meningkat setelah ribuan pager dan perangkat elektronik lainnya meledak di Lebanon pekan lalu.
Ledakan pager tersebut terjadi setelah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu ingin memperluas perang di perbatasan selatan Lebanon dan Israel.
(isa/rds)