Site icon Pahami

Berita Karhutla di Kawasan Danau Toba Dipicu Warga Buka Lahan

Berita Karhutla di Kawasan Danau Toba Dipicu Warga Buka Lahan


Medan, Pahami.id

Gubernur Sumatra Utara, Bobby Nasutionmenyatakan keprihatinannya untuk meningkatkan kasus kebakaran hutan dan tanah (Kebakaran dan tanah hutan) Itu terjadi di daerah tersebut. Dalam 13 hari, dari 1 Juni hingga 13 Juli 2025, total tanah pembakaran mencapai 1.804 hektar.

Menurut Bobby, faktor utama yang menyebabkan hutan dan kebakaran tanah adalah musim kemarau dan masih ada praktik penjelasan oleh masyarakat dengan membakar. Kebiasaan ini dianggap memperburuk situasi, terutama di tengah -tengah kondisi iklim ekstrem yang telah terjadi di masa lalu

“Penyebab utama kebakaran hutan, kekeringan dan kebiasaan orang (membuka tanah baru dengan membakar),” kata Bobby Nasution pada hari Sabtu (7/19).


Sebagai tindakan pencegahan, Bobby telah mengarahkan semua kepala regional, baik bupati maupun walikota di Sumatra Utara, untuk meningkatkan pengawasan kegiatan masyarakat, terutama dalam kaitannya dengan penjelasan lahan.

“Kemarin kami menyampaikan kepada bupati bahwa sosialisasi kepada masyarakat yang membuka masyarakat tidak dapat dibakar,” kata Bobby.

Tetapi lebih mengkhawatirkan, beberapa titik kebakaran diketahui terjadi di sekitar area strategis Danau Toba (KSPN). Situasi ini dianggap mengancam potensi pariwisata dan ekosistem di wilayah tersebut.

Untuk mengatasi kekeringan di daerah Danau Toba yang hujan secara dramatis hingga di bawah 30 milimeter, pemerintah daerah Sumatra Utara saat ini sedang mengerjakan renovasi cuaca atau teknik hujan buatan

“Kami kembali mencoba mengubah cuaca karena di daerah Danau Toba telah memasuki musim kemarau dan hujan di bawah 30 milimeter. Lagi -lagi menunggu beberapa surat distrik untuk mengusulkan hal yang sama,” katanya.

Sebelumnya, Sekretaris Provinsi (Sekdaprov) Togap Simangunsong mengatakan berdasarkan data dari Badan Manajemen Bencana Regional Sumatra Utara (BPBD) ada 80 insiden kebakaran hutan dan tanah mulai 1 Juni-13 Juli-2025.

“Dalam beberapa bulan terakhir, laporan Karhutla terus mengancam keberlanjutan daerah tersebut, merusak keanekaragaman hayati, mengganggu pariwisata, dan mengurangi kualitas udara yang mempengaruhi kesehatan masyarakat,” kata Togap Kamis (7/17).

Dari 80 insiden, 40 acara dicatat di Area Strategis Pariwisata Nasional (KSPN), mencakup tujuh Kabupaten. Sementara itu, 40 acara lainnya berada di luar wilayah KSPN, yang mencakup 14 distrik/kota.

“Gubernur telah meminta semua pihak yang relevan untuk bekerja sama untuk melakukan upaya untuk mencegah dan mengatasi kebakaran hutan dan tanah (Karhutla) di wilayah Danau Toba.

Kepala Sumatra Utara BPBD Tuahta Ramajaya Sarasas melaporkan, kebakaran hutan dan tanah di luar Danau KSN TOBA seperti Tapanuli Tengah (10 acara), Lapangan Utara (7), Sibolga (5) Batubara (1), Deliserdang (1) (1), NIAS Barat (1), Sergai (1), Deliserdang (1) (1), NIAS Barat (1), Sergai (1),

Sedangkan kebakaran hutan dan tanah di wilayah KSPN termasuk distrik Samosir (12), TOBA (9), Karo (8), Simalungun (4), Handbaghasi (3), utara (2), dan Dairi (3 peristiwa).

(FNR/DNA)


Exit mobile version