Jakarta, Pahami.id —
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabu mengatakan, pihaknya juga memperkirakan potensi terjadinya demonstrasi saat pelantikan presiden dan wakil presiden pada Minggu (20/10).
“Tentu yang harus kita harapkan adalah potensi masyarakat yang akan melakukan kegiatan, tentunya ada juga yang ikut menyambut rencana pembukaan tersebut termasuk mungkin berdoa,” kata Sigit usai pemanggilan tim di Monas, Jumat (18 /10).
“Di sisi lain, ada juga kelompok yang kami pantau yang akan melakukan kegiatan aksi,” imbuhnya.
Sigit mengatakan partainya mengerahkan 15 ribu anggota untuk memastikan pelantikan presiden dan wakil presiden.
Menurut dia, Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya juga telah memberikan rekayasa lalu lintas untuk menjamin kelancaran aktivitas.
“Jalur tersebut sudah kami pastikan dengan rekayasa lalu lintas yang akan kami tentukan, sebelum setiap titik pemberangkatan, gedung DPR dan sekitarnya,” ujarnya.
Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya sebelumnya juga menyiapkan skema rekayasa lalu lintas sepanjang Senayan hingga Harmoni pada masa pelantikan presiden dan wakil presiden.
Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kompol Latif Usman mengatakan penerapan rekayasa lalu lintas bersifat situasional. Kata dia, pihaknya akan berusaha memastikan masyarakat melintas selama situasi memungkinkan.
“Akan ada beberapa pengalihan lalu lintas yang akan kita terapkan seperti di Harmoni, Patung Kuda, Bundaran HI, Semanggi, dan juga di Bundaran Senayan yang pasti kita lihat di jalur Sudirman-Thamrin,” ujarnya. Latif kepada wartawan, Kamis (17/10).
Prabowo-Gibran akan dilantik di Kompleks Parlemen, Jakarta pada 20 Oktober. Mereka akan menggantikan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin.
Kontestan Pilpres 2024 yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD pun turut diundang menghadiri acara tersebut.
Tak hanya itu, acara pelantikan Prabowo-Gibran juga akan dihadiri perwakilan negara sahabat.
(des/fr)