Jakarta, Pahami.id –
Sebanyak 64 orang dinyatakan hilang setelah kapal terbalik Kongo Bagian tengah, demikian konfirmasi otoritas setempat, Rabu (19/11).
Sebuah tongkang sungai tenggelam pada Senin (17/11) di muara Sungai Sankuru, Wilayah Kasai, Kongo. Daerah tersebut terkenal dengan arus yang kuat dan bergejolak, menurut administrator setempat Francois Ahaka.
Kapal tersebut awalnya membawa 120 penumpang. Sejauh ini, ada 56 orang yang selamat dan 64 orang hilang, kata Ahaka, seperti diberitakan BebasRabu (19/11).
Ia juga menambahkan, upaya pencarian korban masih terus dilakukan.
Kapal tersebut meninggalkan pelabuhan Bena DiBele di provinsi Sankuru pada 13 November, menuju ibu kota, Kinshasa, yang berjarak lebih dari 800 kilometer dari titik keberangkatannya, kata Ahaka.
Kecelakaan kapal botol semakin sering terjadi di negara Afrika Tengah ini. Pasalnya, semakin banyak masyarakat yang meninggalkan jalur darat yang minim dan beralih ke kapal kayu yang lebih murah.
Namun, kapal-kapal ini seringkali rapuh dan tidak mampu menopang berat penumpang dan barang bawaannya.
Dalam perjalanan seperti itu, jaket pelampung sangat jarang dan perahu biasanya memuat atau memuat.
Banyak kapal juga beroperasi pada malam hari, sehingga mempersulit upaya penyelamatan ketika terjadi kecelakaan dan menyebabkan banyak jenazah seringkali tidak dapat ditemukan.
September lalu, sedikitnya 193 orang tewas di Kongo Barat Laut dalam dua tragedi kapal terpisah. Media pemerintah saat itu mengatakan insiden itu disebabkan oleh “pemuatan muatan dan navigasi malam yang tidak tepat”.
(Wow)

