Site icon Pahami

Berita Kapal Rusia Terobos Perairan Inggris, London Marah & Ultimatum Putin!

Berita Kapal Rusia Terobos Perairan Inggris, London Marah & Ultimatum Putin!


Jakarta, Pahami.id

bahasa Inggris mengancam Rusia Setelah kapal perang Moskow, Yantar, memasuki perairan Inggris dalam beberapa pekan terakhir.

Menteri Pertahanan Inggris John Healey mengatakan kapal perang Rusia akan memasuki perairan Inggris sebanyak dua kali pada tahun 2025. Pertama kali pada bulan Januari dan yang kedua baru-baru ini.


“Yantar telah berada di perairan Inggris, di utara Skotlandia, memasuki perairan Inggris yang lebih luas selama beberapa minggu terakhir,” kata Healey dalam konferensi pers, Rabu, mengutip AFP.

Yantar, katanya, adalah armada Rusia yang dirancang untuk membahayakan infrastruktur bawah laut Inggris dan sekutunya.

Healey kemudian mengatakan Inggris telah menggunakan fregat Angkatan Laut dan pesawat Angkatan Udara untuk memantau dan melacak pergerakan setiap Yantar. Namun, selama proses pemantauan ini, kapal Kremlin menyerang pasukan Inggris.

“Yantar menyebarkan laser ke pilot kami,” ujarnya.

Selain itu, Menhan menegaskan penembakan laser terhadap pilot sangat berbahaya. Ia mengatakan permasalahan ini telah disampaikan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin.

Healey juga mengindikasikan bahwa Inggris akan mengambil tindakan militer jika Rusia tidak mengindahkan peringatannya.

“Kami mengawasi Anda, kami tahu apa yang Anda lakukan, jika Yantar berlayar ke selatan minggu ini, kami siap,” kata Healey.

Sementara itu, Kedutaan Besar Rusia di Inggris menyebut pernyataan Healey justru memperburuk keamanan di Eropa.

“Dengan kebijakan Russofobia dan meningkatnya histeria militeristik, London berkontribusi terhadap memburuknya keamanan Eropa dan menciptakan kondisi untuk situasi baru yang berbahaya,” kata kedutaan Rusia dalam sebuah pernyataan. Tas.

“Kami mendesak Inggris untuk menahan diri mengambil tindakan yang memperburuk krisis di Eropa,” kata mereka.

Inggris dan sekutu NATO-nya telah berulang kali menyuarakan kekhawatiran mengenai risiko Rusia membangun infrastruktur lepas pantai. Belakangan ini, telekomunikasi bawah air dan kabel listrik diduga disabotase.

Pakar dan politisi Eropa menuduh Rusia mengatur perang hibrida melawan Barat ketika mereka berselisih soal Ukraina.

(ISA/RDS)


Exit mobile version