Jakarta, Pahami.id –
Kapal bantuan kemanusiaan membawa Greta Thunberg Dan beberapa aktivis, Madleen, dilaporkan telah tiba di Gaza, Palestina.
Komite internasional mematahkan pengepungan di Gaza mengumumkan bahwa kapal telah memasuki perairan Mesir. Kapal itu dikatakan telah melewati Alexandria.
“Dalam beberapa jam tiba di kota Mansoura … dalam perjalanan ke Gaza,” kata komite, dilaporkan oleh kantor berita Turki AnadoluMinggu (8/6).
“Beberapa jam berikutnya akan menjadi momen terpenting,” kata mereka.
Pengumuman lokasi dibuat setelah ancaman Israel. Israel mengatakan akan menghalangi Greta et al. Untuk membawa bantuan ke Gaza.
Komite juga mengungkapkan upaya Israel untuk memblokir lokasi dan sinyal kapal Madleen. Mereka berbagi tautan pencarian langsung untuk Greta Thunberg et al.
“Israel siap melakukan kejahatan perang di tengah perairan internasional,” kata mereka.
Seorang aktivis yang berpartisipasi dalam kapal, Yasemin Acar, juga memberi tahu bahwa komunikasi Israel telah dimulai.
“Jika Anda tidak mendapatkan berita dari kami dalam beberapa jam ke depan, itu berarti kami telah dipisahkan dari dunia … ingat kami melakukan ini untuk Gaza,” katanya.
Sebelumnya, 12 aktivis, termasuk Greta Thunberg, melakukan misi kemanusiaan ke Palestina Gaza. Dengan menggunakan kapal medleen, mereka berlayar dari Catania, Sisila, Minggu (1/6).
In addition to Greta and Yasemin, there is Rima Hassan, a member of the European parliament of French-Palestinian Nationality, Baptiste Andre from France, Thiago Avila from Brazil, Omar Faiad from France, Pascal Maurierah from France, Yanis Mhamdi from France, Suayb order from from from Turkey, Sergio Toribio from Spain, Marco Van Rennes from Belanda, dan Reva Viard dari Prancis.
Perjalanan ini bukanlah upaya untuk mengirim pertolongan pertama. Bulan lalu, hati nurani kapal melakukan hal yang sama, tetapi diserang beberapa saat di perairan internasional di lepas pantai Malta.
Israel mencegah bantuan kemanusiaan di Gaza. Mereka mengklaim bahwa barang -barang ini dapat disalahgunakan oleh Hamas. Bahkan, Gazae, Palestina benar -benar membutuhkan bantuan kemanusiaan di tengah krisis makanan yang muncul.
(DHF/UGO)