Jakarta, Pahami.id –
Kantor Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu Pada hari Sabtu (18/10) diumumkan bahwa Shin Bet Angkatan Darat dan Dinas Keamanan telah menerima jenazah sandera Israel melalui Palang Merah di Jalur Gaza, sehingga menambah jumlah jenazah sandera yang ditemukan menjadi 11.
“IDF (Pasukan Pertahanan Israel) dan tim Shin Bet di Jalur Gaza menerima peti mati sandera (sisa-sisa tahanan Israel) melalui Palang Merah,” kata kantor Netanyahu dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Anatolia.
Pernyataan itu menambahkan bahwa jenazah akan dipindahkan ke pusat medis forensik di Israel dan semua keluarga sandera yang meninggal telah diberitahu.
Pengumuman ini muncul setelah Hamas mengonfirmasi pihaknya telah mendorong dan menyerahkan jenazah tahanan Israel pada Jumat (17/10), berdasarkan perjanjian gencatan senjata dan pertukaran tahanan.
Awal pekan ini, Hamas mengatakan telah membebaskan 20 sandera Israel hidup-hidup dan menyerahkan 10 jenazah. Hamas juga menyatakan upaya terus dilakukan untuk menemukan dan mengevakuasi 17 jenazah yang tersisa di Gaza.
Pada Rabu (15/10), Perusahaan Penyiaran Israel melaporkan bahwa Tel Aviv yakin salah satu jenazah yang diserahkan melalui Komite Palang Merah Internasional (ICRC) bukan milik tahanan Israel.
Pertukaran tersebut merupakan bagian dari perjanjian gencatan senjata tahap pertama berdasarkan rencana Presiden AS Donald Trump yang akan berlaku efektif pada 10 Oktober 2025.
Berdasarkan perjanjian tersebut, Israel membebaskan 250 tahanan Palestina yang menjalani hukuman seumur hidup dan 1.718 orang ditahan dari Gaza setelah 8 Oktober 2023.
Menurut laporan hak asasi manusia Palestina dan Israel, lebih dari 10.000 warga Palestina, termasuk perempuan dan anak-anak, masih berada di penjara Israel, di mana banyak dari mereka menghadapi kondisi yang sangat sulit, termasuk penyiksaan, kelaparan, dan pengabaian medis.
(Wow)