Jakarta, Pahami.id —
Kebakaran besar terjadi di area kamp pengungsi Rohingya yang ada di Cox’s Bazar, Bangladeshpada Minggu (7/1) dini hari.
Setidaknya 800 shelter yang menampung ribuan pengungsi Rohingya hancur total, sehingga masyarakat yang ‘diusir’ dari Myanmar harus mengungsi sementara tanpa tempat tinggal. Alhasil, UNHCR mencatat sedikitnya 7 ribu pengungsi Rohingya tak punya tempat untuk kembali alias tunawisma.
Kebakaran terjadi sekitar pukul 01.00 WIB di Cox’s Bazar yang sebenarnya berbatasan dengan Myanmar.
Mengutip dari Reuters, Komisioner Bantuan dan Repatriasi Pengungsi Bangladesh, Mohammed Mizanur Rahman, menyatakan tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Namun, lanjutnya, beberapa tempat penginapan, fasilitas kesehatan, dan fasilitas pendidikan ikut terbakar.
“Kami telah membuat semua perjanjian baru… Mereka akan diberikan makanan dan tempat tinggal sementara,” kata perwakilan pemerintah Bangladesh yang bertanggung jawab atas masalah pengungsi Rohingya, Mohammad Shamsud Douza.
Badan PBB yang menangani pengungsi global, UNHCR, mencatat 120 fasilitas di Kamp 5 hancur akibat kebakaran, termasuk masjid dan pusat kesehatan.
“Penyebab kebakaran masih belum diketahui sejauh ini, dan kami telah diyakinkan oleh otoritas pemerintah bahwa penyelidikan mengenai penyebab kebakaran akan dilakukan,” kata UNHCR dalam sebuah pernyataan.
Setidaknya hampir satu juta Muslim Rohingya tinggal di distrik Cox’s Bazar, Bangladesh, setelah mereka ‘diusir’ dari Myanmar pada tahun 2017.
Diketahui bahwa kebakaran tidak pernah terjadi satu kali pun di kamp pengungsi Rohingya di Cox’s Bazar. Kebakaran terbesar selain akhir pekan lalu terjadi pada Maret 2021 yang menewaskan 15 orang.
Kemudian pada tahun lalu, sekitar 12 ribu pengungsi Rohingya tidak punya tempat tinggal setelah setidaknya 2.800 tempat penampungan dan lebih dari 90 fasilitas pendukung juga ikut terbakar.
Panel investigasi yang dibentuk oleh panel tersebut menyebutnya sebagai “tindakan sabotase yang direncanakan”.
(Reuters/anak)
[Gambas:Video CNN]
!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);
fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);