Jakarta, Pahami.id —
Kim Yo Jongadik dari pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong Unmemperingatkan bahwa Pyongyang akan segera melancarkan serangan militer jika ada yang berani melakukan provokasi sekecil apa pun.
“Saya tekankan sekali lagi bahwa pemicu terhadap Tentara Rakyat Korea (Korea Utara) telah dilepaskan,” kata Kim Yo Jong dalam pernyataannya, seperti dikutip kantor berita Korea Utara. KCNAMinggu (7/1).
“Seperti yang saya sampaikan sebelumnya, Tentara Rakyat Korea akan melancarkan serangan militer langsung jika musuh melakukan provokasi sekecil apapun,” tegasnya.
Pernyataan Kim Yo Jong disampaikan setelah militer Korea Selatan melaporkan bahwa Korea Utara menembakkan lebih dari 60 peluru artileri pada Sabtu (6/1) di dekat perbatasan kedua Korea. Penembakan tersebut terjadi setelah penembakan lebih dari 200 meriam Korea Utara sehari sebelumnya.
Pada Minggu (7/1), bersamaan dengan pernyataan Kim Yo Jong, Korea Utara juga dilaporkan menembakkan 90 peluru artileri lagi. Ini merupakan penembakan ketiga berturut-turut setelah kedua negara sempat tegang pada Jumat (5/1).
Menurut Pyongyang, tembakan meriam tersebut bukan merupakan ancaman karena aktivitas tersebut dilakukan di dalam perbatasan kedua negara.
Pada Jumat (5/1), Korea Selatan dan Utara tegang setelah Pyongyang menembakkan ratusan peluru artileri di sekitar perbatasan mereka. Korea Selatan pun membalas ratusan peluru meriam tersebut dengan menggelar latihan militer di sekitar wilayah tersebut.
Namun, latihan tersebut tidak dilanjutkan meskipun Korea Utara menembakkan puluhan peluru artileri keesokan harinya.
Latihan hari Jumat itu sendiri memicu peringatan kepada warga di pulau-pulau perbatasan Korea Selatan untuk segera mengungsi.
Meski begitu, tidak ada laporan adanya peluru yang melintasi perbatasan kedua negara.
Korea Utara baru-baru ini bersiap untuk perang setelah hubungan dengan Korea Selatan tegang akibat latihan militer gabungan Korea Selatan-AS yang intensif dan peluncuran satelit mata-mata Korea Utara yang membuat marah Seoul.
Seoul marah dengan peluncuran satelit tersebut dan memutuskan untuk menangguhkan sebagian dari perjanjian militer antar-Korea tahun 2018. Perjanjian tersebut bertujuan untuk mengurangi ketegangan antara kedua negara.
Korea Utara tidak menerimanya. Pyongyang juga membatalkan perjanjian mereka sepenuhnya.
Jauh sebelumnya, hubungan kedua negara Korea juga sempat memanas pada tahun 2010.
Saat itu, Pulau Yeonpyeong Korea Selatan diserang rentetan peluru artileri yang ditembakkan dari Korea Utara.
(rds)
[Gambas:Video CNN]
!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);
fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);