Site icon Pahami

Berita Kamboja-Thailand Teken Perjanjian Damai di Malaysia, Trump Jadi Saksi

Berita Kamboja-Thailand Teken Perjanjian Damai di Malaysia, Trump Jadi Saksi


Jakarta, Pahami.id

Thailand Dan Kamboja secara resmi menandatangani perjanjian gencatan senjata dalam kegiatan KTT ASEAN Yang ke-47 digelar di Kuala Lumpur, Malaysia, pada Minggu (26/10).

Perjanjian tersebut disetujui oleh Perdana Menteri Thailand Anutin Charnvirakul dan Perdana Menteri Kamboja Hun Manet. Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menjadi saksi dalam proses perjanjian tersebut.


Dilansir dari AFP, Trump menyebut perjanjian perdamaian kedua negara merupakan langkah yang sangat baik dan monumental. Ia juga mengucapkan selamat kepada Anutin dan Hun karena telah menandatangani perjanjian damai.

Kementerian Luar Negeri Kamboja menyatakan melalui perjanjian tersebut, 18 tawanan perang akan dibebaskan atas dasar kemanusiaan.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Malaysia Mohamad Hasan mengatakan Pakta Perdamaian akan fokus pada pembentukan pemantau regional di wilayah konflik perbatasan.

Kedua negara harus mengeluarkan senjata berat dari wilayahnya masing-masing dan kedua negara harus menghancurkan atau menghilangkan ranjau yang ditanam di perbatasan kedua negara, jelasnya.

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meledak pada bulan Juli lalu, yang menyebabkan bentrokan militer paling mematikan dalam beberapa dekade.

Bentrokan tersebut menewaskan lebih dari 40 orang dan memaksa sekitar 300 orang meninggalkan rumah mereka. Kedua negara saling menuduh melakukan provokasi dan menyerang terlebih dahulu.

Sebelumnya, Thailand dan Kamboja menyepakati gencatan senjata yang dimediasi Malaysia dibantu China dan Amerika Serikat. Namun perjanjian tersebut tidak mengubah keadaan, malah kedua negara saling tuding telah melanggar perjanjian.

(TFQ/ELS)


Exit mobile version