Site icon Pahami

Berita Kamala Harris Kecam Demo Pro-Palestina di Kongres: Tindakan Tercela


Jakarta, Pahami.id

Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris mengutuk pro-demonstrasi tersebutPalestina yang terjadi di Capitol Hill pada masa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berpidato di depan Kongres, Rabu (24/7).

Harris mengatakan dia mendukung hak untuk melakukan protes secara damai. Meski demikian, ia menegaskan segala bentuk antisemitisme, kebencian, dan kekerasan “dalam bentuk apa pun” tidak dapat diterima di Negeri Paman Sam.


“Kemarin, di Union Station di Washington, DC, kami melihat tindakan tercela yang dilakukan pengunjuk rasa tidak patriotik dan retorika berbahaya yang memicu kebencian,” kata Harris dalam pernyataan yang diposting di akun Instagram-nya.

Harris mengungkit pembakaran bendera Amerika yang dilakukan pengunjuk rasa. Ia juga mengutuk setiap individu yang terkait dengan “organisasi teroris brutal Hamas, yang telah bersumpah untuk melenyapkan negara Israel dan membunuh orang-orang Yahudi.”

“Grafiti dan retorika pro-Hamas menjijikkan dan kami tidak bisa mentoleransi hal tersebut di negara kami.
Saya mengutuk pembakaran bendera Amerika. Bendera adalah simbol cita-cita tertinggi kita sebagai sebuah bangsa dan mewakili janji Amerika. “Bendera tidak boleh dinodai seperti itu,” kata Harris lagi.

[Gambas:Instagram]

Di hari yang sama, Harris juga bertemu langsung dengan Netanyahu. Harris mendesak Netanyahu untuk segera menyetujui gencatan senjata di Gaza.

Dalam pernyataannya usai bertemu Netanyahu, calon presiden dari Partai Demokrat itu juga mengatakan gencatan senjata diperlukan untuk meringankan penderitaan rakyat Palestina.

“Sudah waktunya perang berakhir,” kata Harris, seperti dilansir Reuters.

“Kita tidak bisa membiarkan diri kita mati rasa terhadap penderitaan dan saya tidak akan tinggal diam,” tambahnya.

Ribuan warga AS, termasuk komunitas Yahudi, berdemonstrasi di depan Capitol Hill memprotes kedatangan Netanyahu di Negeri Paman Sam, Rabu (24/7).

Ribuan orang memprotes invasi Israel ke Jalur Gaza Palestina yang berlangsung sejak Oktober 2023, dan dukungan terus mengalir dari Negeri Paman Sam kepada sekutunya.

Mengenakan keffiyeh merah, seorang pengunjuk rasa bernama Irene Ippolito menggambarkan pejabat Kongres AS sebagai “sekelompok pembohong” karena mengundang Netanyahu, yang dianggap penjahat perang, ke gedung parlemen Negeri Paman Sam untuk berbicara.

“Kami harus berada di sini. Kami harus mengatakan ‘Bukan atas nama kami’,” kata Ippolito Al Jazeera.

“Sebagai warga negara AS, kita harus menyadari bahwa (kebijakan AS terhadap Israel) ini tidak mungkin terjadi tanpa dana pajak kita. Mereka (AS) tidak dapat mengirimkan begitu banyak senjata ke Israel ketika mereka (Israel) membunuh pria, wanita, dan anak-anak.” di Gaza,” jelasnya.

Para pengunjuk rasa juga membakar patung Netanyahu dengan tangan berlumuran cat merah bergambar darah. Bendera Palestina dikibarkan secara luas selama demonstrasi, sementara pengunjuk rasa membakar bendera Amerika.

(rds)



Exit mobile version