Site icon Pahami

Berita Kabinet Perang Netanyahu Bubar sampai Alasan Greece Disebut Yunani

Daftar isi


Jakarta, Pahami.id

Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu tiba-tiba membubarkan Kabinet Perang, setelah pengunduran diri menteri Benny Gantz.

Sedangkan Yunani merupakan negara di Semenanjung Balkan yang dalam bahasa asing dikenal dengan nama Yunani. Lalu kenapa negara ini disebut Yunani di Indonesia?

Berikut rangkumannya dalam International Flash, Rabu (19/6).


Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu resmi membubarkan Kabinet Perang pada Senin (17/6).

Pembubaran tersebut menyusul pengunduran diri Benny Gantz pada 9 Juni, yang kesal karena Netanyahu tidak menyetujui rencana pascaperang untuk Jalur Gaza Palestina. Tak lama setelah Gantz mengundurkan diri, pengamat Gadi Eisenkot pun mengundurkan diri.

Seorang diplomat mengatakan pembubaran kabinet perang berarti Netanyahu telah “kehilangan perisai politik dan aura pelindungnya.”

Seorang warga negara Indonesia (WNI) mengungkap dampak panas terik yang dialami jemaah haji saat rangkaian ibadah haji di Arab Saudi.

Seorang jamaah haji asal Yogyakarta, L. Hakim, mengaku melihat sendiri para jamaah yang pingsan akibat panas terik di sana.

Hakim mengungkapkan, suhu ekstrem yang melanda Mekkah dan sekitarnya menyebabkan panas di sana tak tertahankan dibandingkan di Indonesia. Suhu yang diukur adalah antara 45 dan 48 derajat Celcius.

Penggunaan nama Yunani dimulai ketika bangsa Ionia, yang merupakan penduduk kuno Yunani, bermigrasi dari wilayah mereka di Anatolia bagian barat ke daratan Turki.

Penduduk asli Turki yang saat itu melihat pendatang dari Hellenia langsung mengenali dialek bahasa bangsa tersebut. Karena mereka mempunyai dialek yang sangat berbeda dengan bahasa Turki.

Oleh karena itu, orang Ionia dikenal sebagai Yunan atau Yauna. Istilah tersebut kemudian menyebar ke daratan Persia dan seluruh Asia.

Penggunaan istilah Yunan pada wilayah Yunani berasal dari ungkapan orang Tionghoa yang menamai wilayah serupa dengan nama Yunnan. Yunnan berarti ‘wilayah selatan berwarna’.

(tim/dna)


!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);

fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);

Exit mobile version