Site icon Pahami

Berita Jokowi Respons Desakan Menkominfo Mundur Usai PDNS Dibobol Hacker


Jakarta, Pahami.id

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menanggapi munculnya petisi online yang mendesak Menteri Komunikasi dan Informatika (Menteri Komunikasi dan Informatika) Budi Arie Setiadi mengundurkan diri menyusul peretasan Pusat Data Sementara Nasional (PDNS).

Jokowi mengatakan, tuntutan masyarakat masih dievaluasi. Namun, dia tidak membeberkan hasil evaluasi Menteri Komunikasi dan Informatika yang juga Ketua Relawan Jokowi Projo.

Semuanya sudah dievaluasi, kata Jokowi saat ditanya wartawan soal desakan Menkominfo mundur, dalam jumpa pers di Karawang, Jawa Barat, Rabu (3/7).


Jokowi pun memastikan peretasan PDNS sudah dikaji secara matang. Utamanya solusi untuk melakukan backup atau pencadangan data agar kejadian peretasan serupa tidak terulang kembali di kemudian hari.

“Yang paling penting semua adalah mencari solusi agar tidak terulang kembali, membackup seluruh data nasional kita, sehingga jika terjadi sesuatu kita tidak kaget,” ujarnya.

Sebelumnya PDNS 2 Surabaya mengalami gangguan sejak 20 Juni. Akibatnya, beberapa layanan publik lumpuh. PDNS diretas menggunakan ransomware brain cipher.

Menurut BSSN, pintu gerbang pelanggaran tersebut adalah upaya untuk menonaktifkan Windows Defender. Korban peretasan adalah 282 kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah yang menggunakan PDNS 2.

Sebanyak 44 di antaranya sedang dalam proses pemulihan segera karena memiliki cadangan. Sedangkan 238 instansi lainnya masih dalam proses pemantauan.

Peretas juga meminta uang tebusan kepada pemerintah sebesar US$8 juta atau setara Rp131 miliar jika ingin data PDNS 2 Surabaya dikembalikan.

Hingga saat ini, belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Di sisi lain, BSSN juga mengaku belum mampu mendeteksi peretas yang mengincar PDNS 2.

(kr/DAL)


Exit mobile version