Presiden Amerika Serikat Joe Biden kata RS Al Shifa di GazaPalestina, harus dilindungi dari invasi Israel. Selain itu, Biden menegaskan kepada Israel bahwa Rumah Sakit Al Shifa terlindungi dari serangan.
“Ini adalah harapan dan harapan saya bahwa tindakan yang tidak terlalu mengganggu terhadap rumah sakit akan berkurang,” kata Joe Biden di Ruang Oval Gedung Putih, seperti dilansir APSelasa (14/11).
“Rumah sakit harus dilindungi,” tambahnya.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Rumah Sakit Al Shifa di Jalur Gaza adalah salah satu sasaran serangan Israel di tengah serbuan kelompok milisi Hamas Palestina. Rumah sakit tersebut masih dikepung oleh drone dan tank Israel hingga Senin (13/11).
Staf Doctors Without Borders (Medicins Sans Frontieres/MSF) melaporkan situasi mengerikan di Rumah Sakit Al Shifa yang sedang sekarat.
Rumah sakit tidak lagi memiliki listrik, air bersih, dan makanan. Pasien yang dirawat berisiko meninggal dalam beberapa jam karena tidak ada ventilator yang berfungsi.
[Gambas:Video CNN]
“Di depan rumah sakit, banyak mayat tergeletak di tanah. Ada juga beberapa pasien yang terluka dan kami tidak bisa membawa mereka ke rumah sakit,” demikian pernyataan dokter bedah MSF yang bertugas di Rumah Sakit Al Shifa.
MSF juga mengatakan Israel menyerang ambulans yang membawa sejumlah pasien beberapa meter dari pintu depan Rumah Sakit Al Shifa.
Selain itu, MSF mengatakan kondisi di Rumah Sakit Al Shifa tidak manusiawi karena terputus sama sekali dari dunia luar. Menurut MSF, jaringan internet tidak stabil dan terkadang terputus total.
Meski begitu, staf MSF dan petugas medis di Rumah Sakit Al Shifa menolak dievakuasi dari rumah sakit. Mereka bersumpah hanya akan meninggalkan rumah sakit jika para pasien juga dievakuasi.
“Kami tidak ingin meninggalkan pasien kami. Ada sekitar 600 pasien, 37 bayi dan satu orang yang membutuhkan perawatan ICU. Kami tidak bisa meninggalkan mereka,” kata MSF.
Namun, staf juga mengatakan orang-orang yang mencoba meninggalkan Rumah Sakit Al Shifa menjadi sasaran Israel. Beberapa orang yang mencoba pergi dibunuh dan dibom oleh Israel.
Dunia mengecam keras aksi pengepungan Rumah Sakit Al Shifa, namun Israel berdalih rumah sakit tersebut merupakan markas Hamas.
Sementara itu, seluruh rumah sakit yang masih beroperasi di Jalur Gaza terancam lumpuh total dalam waktu 48 jam akibat kekurangan bahan bakar dan logistik lainnya.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan Gaza, Dr. Ashraf Al-Qudra mengatakan layanan kesehatan lengkap sudah tidak tersedia lagi, terutama di wilayah utara Gaza.
(pra)