Site icon Pahami

Berita JK Ungkap Momen Menegangkan Aceh Diizinkan Punya Partai Lokal

Berita JK Ungkap Momen Menegangkan Aceh Diizinkan Punya Partai Lokal


Jakarta, Pahami.id

Wakil Presiden Republik ke -10 dan ke -12 Indonesia, Jusuf Kalla Alias ​​JK mengungkapkan detik -detik tegang ketika pemerintah akhirnya diizinkan A memiliki partai lokal untuk berpartisipasi dalam pemilihan.

Ini disajikan oleh JK pada pertemuan audiensi publik (RDPU) di Dewan Legislatif DPR (BALEG) yang membahas peninjauan hukum nomor 11 tahun 2006 tentang Pemerintah Aceh (Hukum PA) pada hari Kamis (11/9).

JK mengatakan momen tegang itu terjadi ketika pemerintah Indonesia dan Gerakan Aceh Free (GAM) akhirnya setuju untuk berdamai melalui Perjanjian Helsinki pada tahun 2005. Pada waktu itu, sebagai Wakil Presiden, JK bertanggung jawab untuk menyelesaikan konflik pemerintah.


“Lalu partai politik, debat terakhir adalah partai lokal. Partai kami adalah nasional, yang paling tegang, tadi malam. Tentang partai lokal,” kata JK pada pertemuan itu.

JK mengklaim dia tidak pernah tidur di malam hari selama negosiasi. Karena, dia di Indonesia selalu terhubung dengan tim delegasi di Helsinki, Finlandia, yang memiliki perbedaan enam jam.

“Saya berada di tengah malam, pada saat negosiasi, saya tidak pernah tidur. Karena perbedaan 6 jam. Jika hamid [Awaluddin] Delegasi Indonesia terkemuka, dinegosiasikan hingga 6 sore. Berarti di sini, hingga 12.00 di malam hari. Anda harus menunggu, “kata JK.

“Dan saya harus berkomunikasi untuk membuat keputusan, tepat waktu, tidak ada penundaan. Tidak ada konsultasi dengan pusat, tidak,” katanya.

Selama proses tersebut, JK mengungkapkan bahwa teleponnya harus selalu terhubung karena proses negosiasi mengejar keadaan darurat Aceh setelah tsunami 2024.

Menurut JK, pemerintah akhirnya memutuskan bahwa Aceh diizinkan memiliki partai lokal. Keputusan itu didasarkan pada partai lokal yang sebelumnya dimiliki Papua.

“Hukum otonomi Papua memiliki hukuman yang mengatakan orang Papua memiliki hak untuk mendirikan sebuah pesta. Itu saja. Ah saya katakan ini, dia bertanya [Hamid]Pada pukul 1.00 malam di sini, setuju dengan partai -partai setempat karena ada aturan tentang Papua, itulah mengapa Aceh tidak bisa? “Kata JK.

Selain hak istimewa atau kekhususan memiliki partai lokal, JK mengatakan Aceh juga diberi kekhususan dalam berbagi sumber daya alam. Dia mengatakan jika daerah lain hanya mendapat 15 persen, Aceh bisa mendapatkan 70 persen.

“Banyak yang bertanya mengapa begitu tinggi, saya katakan orang -orang Aceh juga orang Indonesia mengapa tidak menikmati daerah itu? Ini bukan untuk orang asing,” kata JK.

Setelah perjanjian Helsinki, partai lokal Aceh mulai berpartisipasi dalam pemilihan 2009. Ada enam pihak yang berpartisipasi pada waktu itu. Jumlahnya dikurangi menjadi empat partai dalam pemilihan 2014, dan lima partai pada tahun 2019.

Sementara itu, dalam pemilihan terakhir tahun 2024 terakhir, jumlahnya kembali menjadi enam, yaitu Aceh (PA), Aceh Daulat (PDA), Aceh Nanggro (PNA), Partai Sira, Partai Gabtat, dan Partai Aceh Prosisus (PAS ACEH).

Namun, dari enam pesta, hanya empat pihak yang memiliki kursi di Aceh DPR, yaitu PA 20 kursi, Aceh 4 kursi, dan satu kursi untuk PNA dan PDA. Dari total 81 kursi, penduduk setempat memiliki 26 kursi di Aceh.

PA juga memiliki tempat duduk terbanyak di Aceh DPR, dibandingkan dengan semua partai nasional, dan dua kali lipat 10 kursi yang dimiliki oleh Nasdem di tempat kedua sebagai partai yang dipimpin oleh politisi Aceh Surya Paloh.

(FRA/THR/FRA)


Exit mobile version