Jakarta, Pahami.id –
Ian Kritik yang kuat Israel Setelah menggunakan jet tempur low -fightering di atas Wilayah Ibu Kota Beirut, Lebanon, selama proses pemakaman para pemimpin HizbullahHassan Nasrallah, dan penggantinya, Hashem Safieddine, Minggu (2/23).
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Esmail Baghaei menyebut manuver Israel sebagai “kekerasan brutal terhadap publik.”
“Rezim Israel mencapai batas terendah hari ini ketika jet tempur terbang di atas parade tinggi yang sangat rendah, meskipun berusaha-meskipun dalam ratusan ribu orang yang meninggal sebagai martir,” tulis Baghaei dalam akun X-nya.
Baghaei menekankan bahwa tindakan itu merupakan pelanggaran serius terhadap kedaulatan dan integritas provinsi Lebanon, dan mendesak Dewan Keamanan PBB untuk mengutuk insiden itu.
Sejumlah jet angkatan udara Israel terbang di atas penguburan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, di Beirut, Minggu (23/2).
Menteri Pertahanan Israel Yoav Katz telah menyatakan penerbangan jet-jet untuk mengirim pesan yang jelas kepada siapa pun yang bertujuan mengancam Israel.
Katz bersikeras bahwa pesawat Israel yang terbang di pemakaman Nasrallah bukan hanya simbol kekuatan, tetapi juga peringatan yang kuat.
“Angkatan Udara Israel terbang di Beirut selama pemakaman Hassan Nasrallah mengirim pesan yang jelas: siapa pun yang mengancam akan menghancurkan Israel dan menyerang Israel, ini akan berakhir,” kata Katz dalam sebuah pernyataan resmi yang disebutkan Afp.
Nasrallah, yang dikenal sebagai pemimpin senior Hizbullah, terbunuh dalam serangan udara Israel di pinggiran kota Beirut Selatan pada bulan September 2024. Kematian Nasrallah telah membuat ketegangan antara Israel dan militan Hizbollah yang berbasis di Lebanon.
Meskipun Israel tidak pernah mengkonfirmasi keterlibatan langsungnya dalam pembunuhan Nasrallah, serangan itu dianggap sebagai bagian dari strategi panjang Israel untuk menghadapi ancaman dari militan yang beroperasi di sepanjang perbatasan utara Israel.
(RDS/BAC)