Jakarta, Pahami.id —
Jerman mulai mempersiapkan rencana darurat untuk perang jika konflik pecah Eropa dampak perang Rusia– Ukraina.
Pemerintah Jerman merilis dokumen berjudul Framework Directive for Total Defense minggu ini. File tersebut berisi transformasi lengkap jika terjadi perang.
Menanggapi dokumen perencanaan tersebut, Menteri Dalam Negeri Nancy Faeser mengatakan Jerman perlu mempersenjatai diri dengan lebih baik dalam menghadapi agresi Rusia.
Menurutnya, invasi Rusia ke Ukraina telah sepenuhnya “mengubah situasi keamanan di Eropa”, khususnya di timur.
“Selain seluruh tindakan perlindungan yang dilakukan oleh otoritas keamanan dan pencegahan serta pertahanan militer, kita juga harus memperkuat perlindungan masyarakat,” ujarnya, dikutip CNNMinggu (9/6).
Dokumen tersebut menjelaskan bahwa pemerintah akan kembali menjalankan dinas militer pada saat perang.
Pemerintah juga mewajibkan pekerja terampil berusia di atas 18 tahun untuk melakukan pekerjaan tertentu seperti di toko roti dan kantor pos. Mereka yang menjalankan profesi ini dilarang berhenti dari pekerjaannya.
Selain itu, dokumen tersebut juga menyatakan bahwa dokter, psikolog, perawat, dan dokter hewan dapat beralih ke peran militer dan pegawai negeri.
Alokasi juga akan dilakukan. Jika persediaan makanan berkurang, pemerintah akan menimbun makanan dan hanya menyediakan “satu makanan hangat sehari” kepada masyarakat untuk jangka waktu yang tidak ditentukan.
Cadangan yang disimpan pemerintah meliputi bahan pangan seperti beras, kacang-kacangan, dan susu kental manis.
Dalam dokumen tersebut, masyarakat juga akan menerima terbatasnya akses terhadap sumber daya penting lainnya seperti bensin dan minyak.
Perjanjian tersebut juga menguraikan langkah-langkah perlindungan publik.
Salah satunya memanfaatkan basement, tempat parkir bawah tanah, dan stasiun kereta bawah tanah sebagai bunker sementara.
Dokumen tersebut juga menyebutkan rumah sakit akan menampung lebih banyak pasien dalam jangka panjang.
Selain itu, pihak yang ditunjuk pemerintah juga berwenang memindahkan warga sipil ke wilayah tertentu meski keluarganya tidak dapat dipisahkan.
Laporan tersebut menambahkan, jika perang pecah, penduduk Jerman tidak akan bisa bergantung pada bantuan pemerintah karena kemungkinan terjadinya kehancuran besar-besaran di beberapa lokasi.
Oleh karena itu, lanjut dokumen tersebut, warga sipil harus siap membantu diri mereka sendiri dan memberikan bantuan kepada tetangga bila memungkinkan.
Dokumen tersebut juga menjelaskan subjek publikasi. Media penyiaran dan digital Jerman akan diwajibkan secara hukum untuk segera membagikan informasi penting pemerintah.
Sebagai lembaga penyiaran negara Jerman, Deutsche Welle secara hukum berkewajiban memberikan informasi kepada pemerintah mengenai waktu siaran untuk pengumuman hukum, peraturan, dan informasi.
Pihak berwenang juga melarang atau membatasi publikasi prakiraan cuaca.
Rencana masa perang terbaru Jerman muncul ketika Rusia dan Ukraina terus berperang.
Presiden Vladimir Putin telah berulang kali memperingatkan negara-negara Barat agar tidak melakukan intervensi guna menghindari konflik yang meluas. Namun, Amerika Serikat dan sekutunya terus memasok senjata ke Ukraina.
Baru-baru ini, Ukraina bahkan meminta izin kepada AS dan sekutunya untuk menggunakan senjata jarak jauh untuk menyerang wilayah Rusia. Namun Gedung Putih menolaknya.
Perang Rusia-Ukraina telah berlangsung selama lebih dari dua tahun dan belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir. Beberapa pihak khawatir akan meningkatnya konflik dan melibatkan NATO.
(jawaban/sfr)
!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);
fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);