Jakarta, Pahami.id –
Kanselir Jerman Olaf Scholz mengkritik presiden Amerika Serikat Donald Trump Untuk berencana mengendalikan Jalur Gaza dan mengeluarkan Palestina dari wilayah tersebut.
Scholz mengatakan idenya “mengerikan” dan penuh skandal.
“Ini skandal dan skandal, terutama ketika kita melihat kehancuran luar biasa yang terjadi di sana,” kata Scholz pada hari Minggu (9/2), seperti yang disebutkan Badan Anadolu.
Trump kemudian mendorong wacana untuk mengusir warga Palestina dari Gaza. Dia berpendapat bahwa Gazae harus meninggalkan daerah itu sehingga Gaza dapat dibangun kembali menjadi “Riviera Timur Tengah.”
Trump bermaksud untuk membangun ekonomi di Gaza yang menyediakan pekerjaan dan perumahan dalam jumlah yang tidak terbatas. Ketika ditanya tentang siapa yang akan menempati Gaza pada waktu itu, dia menjawab bahwa “komunitas dunia” akan tinggal di sana.
Wacana Trump telah ditentang oleh banyak negara di dunia. Palestina, khususnya, telah bersikeras bahwa mereka tidak akan membiarkan rakyatnya dipindahkan ke negara mana pun.
Prancis, Kanada, dan Inggris juga tidak setuju dengan gagasan memindahkan orang -orang Gaza. Jordan dan Mesir, dua negara yang ditargetkan oleh Trump telah menjadi lokasi untuk mengakomodasi Gaza, juga menolak gagasan itu.
“Saya membagikan penilaian ini, karena ini adalah bagian dari serangkaian proposal yang telah dinilai oleh pemerintah AS, yang agak menjengkelkan. Namun, kita harus menunggu dan melihat apa yang serius dan bagaimana itu akan diimplementasikan, karena mungkin ada Banyak retorika yang terlibat, “kata Scholz.
(BLQ/BAC)