Jakarta, Pahami.id –
Rakyat Jepang dikenal luas karena budayanya yang tepat waktu atau ‘tepat waktu’ ketika membuat janji atau menghadiri acara tertentu.
Hanya terlambat lima menit dari jadwal yang telah disepakati atau ditetapkan dapat menyebabkan pelanggaran langsung’masalah kepercayaan‘Untuk orang Jepang.
Namun, apa yang menimpa Perdana Menteri Sanae Takaichi di sebuah acara penting dunia sepertinya menjadi ‘anomali’ bagi budaya ketepatan waktu Jepang.
Ya, Takaichi tiba hampir satu jam lalu di pertemuan puncak G20 di Johannesburg beberapa waktu lalu.
Peristiwa itu terjadi tepat saat sesi pertemuan dengan Kepala Negara di G20 akhir pekan lalu.
Dalam pertemuan tersebut, ia menghadapi momen canggung dan terlihat tidak nyaman saat berfoto bersama sang pemimpin, dikutip dari Itu standar HK.
Sebuah video yang beredar memperlihatkan Takaichi berpose antara Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Wakil Presiden Indonesia Gibran Rakabuming Raka saat foto bersama.
Ia merasa canggung saat kedua pemimpin itu berbicara, sedangkan Takaichi hanya tersenyum.
Menurut All-Nippon News Network, Takaichi tidak sempat menyapa para pemimpin lainnya.
Termasuk Perdana Menteri China Li Qiang yang gagal datang tepat waktu pada sesi pembukaan, 22 November.
Pejabat Jepang mengatakan Takaichi juga melewatkan makan untuk “mempersiapkan jadwal hari berikutnya”, tanpa menjelaskan lebih lanjut, seperti dikutip dari Reuters. Standar.
Sebelum berangkat ke Afrika Selatan, Takaichi memposting di media sosial tentang betapa lelahnya dia saat berkemas.
Sebagian waktunya dihabiskan untuk memilih pakaian dan mengingat pertanyaan dari anggota parlemen yang menyatakan bahwa kontroversi terbaru menambah tekanan.
Serangkaian momen tidak nyaman pada pertemuan internasional tersebut terjadi di tengah ketegangan diplomatik yang sedang berlangsung, disusul dengan komentar segar Takaichi terhadap Taiwan.
Alasan yang mengejutkan dari Takaichi
Takaichi pun mengungkap alasan mengejutkan mengapa ia terlambat hampir satu jam pada sesi pertemuan negara di G20.
Mengutip dari ManaichiDi akun X, Takaichi mengaku kesulitan memilih outfit yang tepat untuk acara tersebut sehingga menghabiskan banyak waktu.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Oposisi Sanseito, Hiroshi Ando, memperingatkan Takaichi untuk mengenakan pakaian lokal Jepang yang terbuat dari bahan terbaik di acara penting tersebut.
Takaichi juga mengatakan pendapat Ando “sangat masuk akal”. Namun, ia mengaku tak punya pakaian dalam negeri yang bisa dibawa ke acara G20.
Belakangan, dia mengaku menghabiskan waktu berjam-jam memilih “pakaian yang tidak terlihat murahan” dan “pakaian yang tidak akan membuatku terlihat murahan”.
(RNP/BAC)

