Jakarta, Pahami.id –
Jepang Beras darurat setelah harga komoditas kemudian melompat.
Saluran Berita Asia ((Bagus) Melaporkan harga beras di tanah Sakura untuk mencapai ¥ 3.688 (sekitar Rp393 ribu) untuk 5 pon beras.
Harga ini naik dari ¥ 2.023 (sekitar RP215 ribu) setiap 5 pound tahun lalu.
Lonjakan ini telah terjadi sejak musim panas lalu, diduga karena kurangnya stok efek panas ekstrem pada tahun 2023 yang membuat tuntutan beras menjadi Alat penambah kecepatan atau permintaan yang terlalu tinggi.
Sejak itu, Jepang terus menderita kenaikan suhu, untuk mencatat tahun terpanas pada tahun 2024. Suhu panas ekstrem ini tidak dapat dipisahkan dari gelombang perubahan iklim global baru -baru ini.
Pemerintah Jepang pada hari Jumat (2/14) juga menyatakan bahwa mereka akan mendistribusikan pasokan beras negara untuk mengatasinya.
Menteri Pertanian Jepang Taku Eto mengatakan pemerintah akan melepaskan 210.000 ton beras dari inventaris 1 juta ton.
“Kami ingin meningkatkan distribusi stagnan dengan cara apa pun,” kata Eto, dikutip dari Bagus.
Biasanya, beras deposit negara ini hanya akan diberikan ketika panen atau panen serius gagal.
Namun, kebijakan tersebut telah diubah bersama dengan perubahan peraturan yang memungkinkan pemerintah untuk menyediakan beras jika distribusi staples dianggap stagnan.
(BLQ/BAC)