Jakarta, Pahami.id –
Drafe Draft Law (RUU) Ditemukan Mengontrol berbagai batas usia pensiun untuk tentara berbasis peringkat.
Dalam Pasal 53 Draft Bill TNI, teras dan yang pertama memiliki periode pensiun maksimum 55 tahun. Kemudian peringkat pertama hingga sedang ke Kolonel pensiun dalam 58 tahun.
Terutama untuk petugas yang diatur jangka tinggi berbeda. Khusus untuk petugas bintang tertinggi pada 60 tahun tertinggi;
Bintang Tinggi Bintang Tinggi 2 61 tahun tertinggi; dan 3 petugas tertinggi di 62 tahun teratas.
Kemudian, untuk batas usia pensiun untuk tertinggi, 63 tahun. Tetapi dapat diperpanjang hingga maksimal dua kali setahun sesuai kebutuhan dan ditentukan oleh keputusan presiden.
Petugas atau jenderal bintang tinggi bintang 4 dipegang oleh unsur -unsur kepemimpinan yaitu komandan TNI, KSAD, KSAL, dan KSAU.
RUU TNI juga mengendalikan petugas yang telah memasuki usia pensiun dan memenuhi persyaratan yang dapat direkrut sebagai petugas komponen cadangan (Komcad) dalam konteks mobilisasi.
Ketentuan Pasal 53 periode pensiun dalam rancangan RUU tersebut berbeda dari hukum nomor 34 pada tahun 2004 tentang TNI hukum.
Dalam Pasal 53 undang -undang TNI sekarang sedang diatur bahwa militer menjalankan departemen tradisional hingga usia 58 tahun untuk petugas, dan 53 tahun untuk yang pertama dan terutama.
Terlepas dari panen debat, wakil ketua komisi Golkar I Dave Laksono memastikan bahwa RUU TNI akan disertifikasi sebagai undang -undang pada pertemuan pleno terdekat.
Keputusan ini dibuat setelah semua faksi mengesahkan RUU TNI untuk dibawa ke Pleno untuk disetujui.
Berikut adalah batas usia pensiun militer TNI dalam rancangan RUU TNI:
– Suara dan pertama: 55 tahun
– Petugas ke Kolonel Peringkat: 58 tahun;
– Petugas Bintang Tinggi 1: 60 tahun
– Petugas Bintang Tinggi 2: 61 tahun
– Petugas Bintang Tinggi 3 -Bintang: 62 tahun.
– High Star Officer 4: 63 tahun dan dapat diperpanjang selama maksimal 2 tahun menurut keputusan presiden.
(FRA/RZR/FRA)