Site icon Pahami

Berita Jenazah Demonstran Reno Tiba di Surabaya, Tangis Keluarga Pecah

Berita Jenazah Demonstran Reno Tiba di Surabaya, Tangis Keluarga Pecah


Surabaya, Pahami.id

Jenazah pengunjuk rasa Reno Syahputra Dewo (24) yang ditemukan dalam keadaan kerangka, tiba di rumah duka di Jalan Kampung Malang Utara, Tegalsari, SurabayaJawa Timur, Sabtu (8/11) malam. Keluarga itu menangis tersedu-sedu menyambut jenazah Reno.

Berdasarkan pemantauan Cnnindonesia.com Di lokasi, ambulans terlihat tiba di kelurahan setempat pada pukul 19.30 WIB. Kendaraan kemudian berhenti di depan halaman rumah keluarganya, setelah mendapat instruksi dari warga.

Selanjutnya, terlihat beberapa orang menurunkan peti mati dari ambulans. Seorang wanita yang diidentifikasi sebagai ibu Reno pingsan. Keluarga, saudara, dan tetangga pun menyambut mereka dengan isak tangis.


“Reno, Allahu Akbar, Ya Allah, Allahu Akbarteriak seorang perempuan saat peti jenazah Reno diturunkan dari ambulans, Sabtu (8/11) sore.

Beberapa petugas kemudian memasukkan peti mati Reno ke dalam rumahnya. Belakangan, beberapa anggota keluarga almarhum dipanggil ke prosesi penyerahan jenazah dari polisi.

“Anggota keluarga, silakan masuk.

Sebelumnya, dua kerangka manusia ditemukan terbakar dan belum diketahui bentuknya di kantor tata usaha, lantai 2 gedung ACC, Kwitang, Jakarta Pusat, Kamis (30/10). Sebuah gedung di dekat markas Brimob terbakar saat terjadi demonstrasi pada akhir Agustus.

Penemuan dua kerangka tersebut kemudian dilaporkan ke polisi. Setelah itu, polisi telah melakukan olah TKP. Kerangka manusia yang ditemukan kemudian dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk dilakukan pemeriksaan forensik lebih lanjut termasuk pengambilan sampel DNA.

Polisi kemudian mengumumkan hasil tes DNA terhadap dua kerangka manusia yang ditemukan di kantor tata usaha, lantai 2 gedung ACC, Kwitang, Jakarta Pusat, pada Jumat (7/11).

Hasilnya, tes DNA pada kedua kerangka tersebut sama dengan Reno Syahputra Dewo dan Muhammad Farhan Hamid. Reno dan Farhan merupakan dua korban yang dinyatakan hilang menyusul gelombang demonstrasi pada akhir Agustus lalu.

Pos Mortem nomor 0080 cocok dengan nomor visum 002 sehingga diketahui Reno Syahputeradewo anak kandung Pak Muhammad Yasin, kata Karo Labdokkes Polri Brigjen Hastry Purwanti dalam jumpa pers di RS Polri.

“Pos mortem nomor 0081 cocok dengan Antemortem 001 sehingga diketahui Muhammad Farhan Hamid, anak kandung Pak Hamidi,” ujarnya.

Hal itu, kata dia, berdasarkan hasil identifikasi primer pada gigi dan tulang. Kemudian dicocokkan juga dengan antemortem atau data kesehatan sebelum kematian.

(frd/wiw)


Exit mobile version