Site icon Pahami

Berita Jemaah An-Nadzir Gowa Mulai Puasa Ramadan Jumat Besok


Makassar, Pahami.id

Kongregasi An-Nadzir Di distrik GOWA, Sulawesi Selatan akan menjalani awal Ramadan pada hari Jumat (28/2) besok setelah memantau bulan atau bulan baru menggunakan aplikasi Portabel.

“Tuhan sudah siap, besok, Jumat (28/2) kami cepat,” kata pemimpin An-Nadzir Jamaika, Ustad Samiruddin Pademmui untuk Cnnindonesia.comKamis (27/2).

Samiruddin menjelaskan bahwa dalam melakukan pemantauan bulanan, jemaat An-Nadzir Gowa bersifat permanen Istiqomah Berdasarkan sains dan metodologi.


Metode yang digunakan dalam pemantauan bulan, yang pertama mengatur bulan purnama 14, 15, dan 16, berdasarkan kriteria masing -masing, kemudian memantau 27, 28, dan meningkat bulan pada fajar di timur dan tenggelam bulan di cakrawala barat.

“Selain itu, perhatikan fenomena alam, seperti hujan atau percikan, kilat, angin kencang dan memasang kondisi air laut,” katanya.

Pengembangan sains dan teknologi yang canggih, ada beberapa aplikasi di ponsel yang kurang membantu dan difasilitasi untuk mendeteksi kenaikan, matahari terbenam dan konjungsi (pertemuan bulan dan matahari di bulan baru), ijtima, Bulan baru (Perubahan Bulanan), Bulan Baru (Hilal).

“Dari beberapa aplikasi di PortabelKemudian melakukan penelitian oleh para penyembah An-Nadzir dalam beberapa tahun terakhir di beberapa wilayah Sulawesi, Java, dan daerah lainnya, ada 2 aplikasi di Portabel Ini bahkan lebih praktis dan hasilnya juga sangat akurat dan memudahkan kita untuk memantau dan mengatur waktu dan menghitung bulan, “katanya.

Aplikasi ini sejalan dengan pengetahuan dan metodologi yang diajarkan oleh guru dan imam KH Syamsuri Abdul Madjid dan Ustad Frame Hanong Daey Kiyo.

Pada pergantian bulan itu, katanya, ketika bulan masih terbit di cakrawala timur memimpin matahari, itu masih sebulan yang panjang. Di sisi lain, jika matahari mulai naik ke cakrawala timur alih -alih bulan maka itu adalah bulan baru (hilal).

Dengan dasar itu, kata Samiruddin, ijtima, konjungsi, bulan baru (perubahan bulan) dapat terjadi di pagi hari, siang, malam, malam dan fajar, waktu setempat.

“Jadi pergantian bulan saat kita menyalakan cahaya (dari gelap ke terang), yang berarti bahwa ketika bulan lalu (bulan lama) berakhir kemudian secara otomatis memasuki Bulan Baru (Hilal).

Samiruddin menjelaskan bahwa pada hari Jumat, 28 Februari 2025 AD adalah sebuah fungsi, ijtima, bulan baru (perubahan bulan) Sya’ban ke Ramadhan sekitar 08.46 Wita, 07.46 WIB dan 09.46 WIT. Ini berarti bahwa pada hari Jumat, 28 Februari 2025 ia memasuki bulan Ramadhan 1446 H. tetapi bulan baru tidak dapat dilihat dalam pandangan normal.

“Berdasarkan hasil perhitungan dan pemantauan bulan ini, dan demi berhati-hati, jemaat An-Nadzir Gowa mulai berpuasa pada hari Jumat, 28 Februari 2025 AD, kami berpuasa dan kemudian Ramadan 1446 jam masuk,

(WIS/MIR)


Exit mobile version