Site icon Pahami

Berita Jelang Lengser, Biden Obral Grasi untuk 1.500 Narapidana


Jakarta, Pahami.id

Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengurangi hukuman sekitar 1.500 narapidana dan memberikan pengampunan kepada 39 narapidana yang dihukum karena kejahatan tanpa kekerasan, Kamis (12/12).

Pejabat Gedung Putih mengatakan pengampunan tersebut merupakan yang terbesar dalam satu hari dalam sejarah modern. Pengampunan tersebut diberikan oleh Biden sebelum pengunduran dirinya pada bulan Januari.

“Amerika dibangun berdasarkan janji akan adanya kemungkinan dan peluang kedua,” kata Biden seperti dikutip dalam sebuah pernyataan CNN.


“Sebagai presiden, saya mendapat hak istimewa untuk memberikan belas kasihan kepada orang-orang yang telah menunjukkan penyesalan dan rehabilitasi, memulihkan peluang bagi warga Amerika untuk berpartisipasi dalam kehidupan sehari-hari dan berkontribusi pada komunitas mereka, dan mengambil langkah-langkah untuk menghilangkan kesenjangan dalam hukuman bagi pelaku non-kekerasan. terutama mereka yang dihukum karena pelanggaran narkoba,” kata Biden.

Sekitar 1.500 orang yang mendapat pengurangan masa hukuman telah menjadi tahanan rumah selama pandemi Covid-19 dan dianggap telah menunjukkan komitmen yang jelas terhadap rehabilitasi dan reintegrasi ke dalam komunitasnya.

Sementara itu, 39 orang yang mendapatkan pengampunan atas kejahatan tanpa kekerasan dinilai telah menunjukkan catatan kontribusi besar bagi negara.

“Mereka adalah individu-individu yang telah mendapatkan pekerjaan, melanjutkan pendidikan, menjadi pengasuh bagi anak-anak dan anggota keluarga mereka, dan telah benar-benar berintegrasi kembali ke dalam komunitas mereka,” kata seorang pejabat pemerintah yang mengetahui pengumuman tersebut kepada CNN.

“Mereka termasuk individu-individu yang pernah menghadapi tantangan hidup yang luar biasa dan kini benar-benar menunjukkan ketahanan dan berusaha mengatasi tantangan tersebut,” lanjutnya.

CNN belum menerima daftar lengkap narapidana yang mendapat amnesti. Meskipun demikian, sumber CNN memberikan beberapa gambar tahanan yang diampuni.

Mereka termasuk para veteran militer yang telah mencurahkan sebagian besar waktunya untuk membantu anggota komunitasnya, termasuk orang sakit dan lanjut usia. Kemudian seorang perawat yang disebut-sebut membantu saat terjadi bencana alam dan menjadi garda terdepan dalam upaya vaksinasi di masa pandemi Covid-19.

Serta seorang konselor kecanduan yang dikenal atas dedikasinya dalam membimbing remaja kulit berwarna.

Baru-baru ini, Biden didesak oleh masyarakat untuk memberikan banyak pengampunan sebelum meninggalkan jabatannya. Pengampunan Biden saat ini telah memecahkan beberapa rekor yang sebelumnya dibuat oleh mantan Presiden Barack Obama sebelum pengunduran dirinya pada tahun 2017.

Meski begitu, sejumlah pihak masih menginginkan Biden memberikan pengampunan lebih dari itu. Menurut pejabat dari kelompok advokasi, pengurangan hukuman yang dilakukan Biden terhadap 1.500 narapidana tidak membuat mereka pulang.

“Orang-orang ini sudah pulang (menjadi tahanan rumah). Kami berharap akan ada lebih banyak pengurangan hukuman yang benar-benar akan membuat orang pulang dari penjara dan mempersingkat hukuman yang sangat lama,” katanya.

Selama masa ini, Biden telah mengampuni beberapa terpidana penjahat termasuk putranya sendiri, Hunter Biden, yang dihukum karena kepemilikan senjata dan penggelapan pajak federal. Pemberian grasi kepada Hunter membuat heboh masyarakat karena dinilai sarat konflik kepentingan.

Biden sebelumnya berjanji tidak akan ikut campur dalam urusan hukum Hunter. Publik kini mempertanyakan janji Biden dan menuntut agar Presiden memberikan lebih banyak pengampunan dan pengampunan bagi mereka yang benar-benar menyesal.

(blq/dna)


Exit mobile version