Site icon Pahami

Berita Jejak Rabbi Yaakov, Pimpinan Yahudi Sulut Ikut Jumpa Presiden Israel


Jakarta, Pahami.id

Pemimpin jamaah Yahudi di Sulawesi Utara (Sulut) Rabbi Yaakov Baruch baru-baru ini bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog bersama anggota Nahdlatul Ulama (NU).

Dalam unggahan di akun Instagram pribadinya @yaakov_baruch, Minggu (14/7). Rabbi Yaakov menunjukkan foto dirinya sedang duduk di ruangan yang sama dengan Herzog. Ia tampak mengenakan setelan jas berwarna abu-abu dengan garis-garis hitam.

Pertemuan berharga dengan Presiden Israel HE Mr. @isaacherzog,” tulis Yaakov.


Dalam foto lain yang viral di media sosial, pertemuan Yaakov dengan Herzog juga bertepatan dengan lima anggota Nahdliyin yang belakangan mendapat sejumlah kritik, terutama dari PBNU sendiri.

Jadi siapakah Rabi Yaakov Baruch?

Pria kelahiran 14 November 1982 ini merupakan pimpinan jemaah Yahudi di Sinagoga Sha’ar Hashamyim yang terletak di Tondano, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara.

Ayahnya, Toar Palilingan, adalah seorang Kristen Protestan dan berasal dari suku Minahasa. Sedangkan ibunya, Cilia Damopolii, beragama Islam dan beretnis Mongondow.

Yaakov mengaku neneknya bercerita tentang darah Yahudi di tubuhnya saat dia masih duduk di bangku SMA. Dari cerita neneknya, ia kemudian serius menelusuri silsilah keluarganya.

Ia kemudian mengetahui fakta bahwa kakek buyutnya dari garis keturunan ibunya adalah Elias van Beugen, seorang pegawai angkatan bersenjata pemerintah kolonial Hindia Belanda.

Pendiri Museum Holocaust Indonesia ini juga tercatat sebagai dosen pengajar Hukum Internasional dan Hukum Humaniter di Universitas Sam Ratulangi Manado.

Selain aktivitasnya sebagai dosen, Yaakov juga merupakan seorang fotografer ternama di Manado.

Sebelumnya, kedatangan Rabbi Yaakov dan anggota NU alias Nahdliyin mendapat kecaman dari elite PBNU. Kelompok elit PBNU menegaskan kedatangan warga NU di tengah agresi brutal bahkan genosida di Palestina adalah atas nama individu.

(kr/DAL)


Exit mobile version