Site icon Pahami

Berita Jejak Kontroversi Video Viral Gus Elham Cium Anak Perempuan

Berita Jejak Kontroversi Video Viral Gus Elham Cium Anak Perempuan

Daftar isi



Jakarta, Pahami.id

Elham Yahya Luqman atau Gus Elham Menjadi perbincangan publik, video gadis yang menciumnya itu viral di media sosial.

Beredar sejumlah video Elham yang beberapa kali mencium pipi dan bibir seorang gadis. Tindakannya pun mendapat banyak kecaman dari beberapa pihak.

Permintaan maaf

Menanggapi video viral tersebut, Gus Elham pun angkat bicara. Ia menjelaskan, video tersebut merupakan konten lama dan berdalih anak-anak dalam video tersebut berada dalam pengawasan orang tua.


“Perlu kami sampaikan bahwa video yang beredar tersebut merupakan video lama dan sudah kami hapus dari seluruh media sosial resmi kami dan perlu kami sampaikan juga bahwa anak-anak dalam video viral tersebut dalam pengawasan orang tua yang mengikuti rutinitas membaca saya,” kata Elham, dikutip Rabu (12/11).

Elham pun meminta maaf sedalam-dalamnya kepada masyarakat dan mengakui perbuatannya merupakan kekeliruan dan kekeliruan.

“Dengan kerendahan hati, saya Muhammad Elh Yahya al-Maliki secara pribadi meminta maaf sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat atas beredarnya video yang menyebabkan keributan tersebut. Saya akui ini adalah kesalahan saya dan kesalahan saya pribadi,” kata Elham.

Kritik terhadap Pak

Ketua Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU), Alissa Wahid, menyayangkan tindakan Gus Elham. Ia menyebutkan perilaku yang merendahkan martabat manusia dan prinsip Dakwah Bil Hikmah yang menjadi ciri ajaran Islam Rahmatan Lil ‘Alamin.

“Hal ini mencemari nilai-nilai jurnalisme itu sendiri yang seharusnya memberikan keteladanan melalui sikap dan perilakunya kepada masyarakat,” kata Alissa di Jakarta, Rabu (12/11).

Lebih lanjut, Alissa berpesan agar setiap tokoh agama wajib menjaga dirinya dan bersikap sebagai Uswatun Hasanah bagi umatnya.

“Karena Kiai-Myai, para da’i pada umumnya juga adalah guru yang patut dikagumi dan ditiru,” ujarnya.

Tidak mencerminkan nabi

Majelis Ulama Jawa Timur (MUI) pun mengecamnya. Sekretaris Mui Jatim KH Hasan Ubaidillah menilai tindakan Gus Elham tidak sesuai dengan ajaran Rasulullah.

“Semua keteladanan tersebut ditegakkan oleh Rasulullah. Ketika Nabi SAW menyayangi cucu-cucunya seperti Sayyidina Hasan dan Husein, beliau mencium pipi atau kening mereka sebagai bentuk kasih sayang. Namun seperti yang terlihat [dipertontonkan Elham] Artinya cium bibir, istilah jawanya ‘bekam pipi’, itu di luar batas adat dan kepatutan, kata Hasan saat dihubungi. Cnnindonesia.comRabu (12/11).

Ia melanjutkan, perbuatan Gus Elham itu haram karena mencium gadis yang sudah seumuran dengan Tamyiz atau sudah bisa membedakan baik dan buruk. Apalagi hal ini dilakukan kepada anak yang bukan Muhrim atau Mahram.

Cewek apalagi dicium seumuran Tamyiz, kamu sudah bisa membedakan mana yang baik, mana yang buruk, mana yang benar, mana yang salah, kamu sudah bisa membedakannya Tamyiz, mencium seorang gadis itu haram.

Hasan pun menilai permintaan maaf Gus Elham merupakan bentuk kesalahan. Ia berharap para khatib tidak membiarkan hal serupa terjadi lagi.

Permintaan maaf tersebut bisa dilihat sebagai bentuk pengakuan bahwa dirinya telah melakukan kesalahan. Tentu saja MUI memandang hal ini sebagai bentuk tanggung jawab moral. “Kedepannya para khatib harus lebih tenang dan membimbing sesuai syariat agar hal seperti ini tidak terulang kembali,” tutupnya.

Respon Kementerian Agama

Menteri Agama (Menang) Nasaruddin Umar pun menanggapi perilaku Gus Elham tersebut. Ia mengatakan, segala tindakan yang bertentangan dengan nilai dan moral harus menjadi musuh yang sama.

“Saya bukan hanya Menteri Agama, saya juga laki-laki. Segala tindakan yang bertentangan dengan moralitas harus menjadi musuh bersama,” kata Nasaruddin dikutip Antara, Rabu (12/11).

Meski begitu, ia meminta masyarakat tidak menganggap hal ini terjadi pada semua lembaga keagamaan, mengingat perilaku Gus Elham dilakukan oleh oknum.

Jadi menurut saya hati-hati maksudnya semua perkara diselesaikan secara kasuistis ya, ujarnya.

Berdasarkan pemaparannya, Kementerian Agama telah membentuk tim pengembangan pesantren untuk mencegah segala bentuk penyalahgunaan yang mungkin terjadi di lembaga pendidikan.

“Ke depan pesantren harus menjadi contoh masyarakat ideal,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Menteri Agama Pastor Muhammad Syafi’i mengamini tindakan Gus Elham tidak pantas, apalagi dilakukan oleh tokoh agama.

“Kami sepakat dengan masyarakat bahwa itu tidak pantas,” kata Romo.

tanggapan PKB

Suara juga datang dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Maman Imanulhaq, anggota Komisi VII DPR dari Fraksi PKB mengkritik keras perilaku Gus Elham.

Komisi VIII DPR RI menegaskan, setiap pendakwah dan tokoh agama mempunyai tanggung jawab moral dan sosial untuk menjadi teladan bagi masyarakat, tidak menimbulkan keributan atau trauma sosial, kata Maman saat dihubungi, Rabu (12/11).

Maman meminta PBNU menegur dan memberi bimbingan kepada Gus Elham.

“Kami mendukung langkah PBNU dan otoritas terkait untuk memberikan peringatan keras dan bimbingan proporsional kepada pihak terkait agar hal serupa tidak terjadi lagi di kemudian hari,”

Menteri PPPA menyinggung persoalan ini merawat anak-anak

Sementara itu, Menteri Pemberdayaan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi mengingatkan masyarakat untuk lebih memahami pentingnya menjaga batasan interaksi dengan anak. Ia pun menilai tindakan tersebut berpotensi berdampak pada psikologi korbannya.

“Perilaku yang melibatkan kontak fisik tanpa persetujuan, terutama yang dilakukan orang dewasa terhadap anak, berpotensi menjadi bentuk pelecehan yang dapat menimbulkan dampak psikologis serius bagi korbannya,” ujarnya.

Dia juga ofensif merawat anak-anak. Perilaku yang membuat anak sulit menolak, melawan, atau melaporkan ketika dihadapkan pada perilaku yang tidak pantas.

“Relasi kekuasaan ini seringkali dieksploitasi melalui cara-cara non-fisik seperti persuasi, tekanan emosional, atau manipulasi psikologis yang dikenal dengan istilah child grooming. Pelaku biasanya berusaha menormalisasi perilaku menyimpang karena alasan cinta atau kedekatan.

Pembatasan potensial

Rais Aam Pbnu Kh Miftachul Akhyar meminta aparat mengambil tindakan. Dia berharap Gus Elham diizinkan.

“Khotbah macam apa itu, kelakuannya cium, merusak.

Miftach pun meminta pihak berwajib menindak tindakan Ellham. Sebab, kata dia, PBNU hanya bisa memberikan sanksi administratif.

“Ya, pihak berwenang [yang bisa menindak]. Bagi NU, sanksinya bersifat administratif. “Pihak berwenang perlu mengambil alih,” katanya.

(keluarga/bukan)


Exit mobile version