Site icon Pahami

Berita Jejak Dugaan Pelanggaran HAM Istri Presiden Suriah, Asma Al Assad


Jakarta, Pahami.id

Istri mantan Presiden Suriah Bashar al-AssadAsma Al Assad, kini menjadi perbincangan publik setelah ia dikabarkan mengajukan gugatan cerai kepada suaminya, yang baru-baru ini digulingkan oleh milisi negaranya setelah lebih dari 24 tahun berkuasa.

Asma dikabarkan menggugat cerai Assad karena dia tidak suka tinggal di Rusia. Dia ingin meninggalkan Assad dan pindah ke Inggris untuk mencari kehidupan yang lebih baik.

Asma sendiri saat ini berada di Rusia setelah Assad melarikan diri ke negara tersebut setelah dicopot dari jabatannya.


Diduga melakukan kejahatan perang

Beberapa tahun lalu, Asma Al Assad ramai diperbincangkan karena diduga melakukan pelanggaran HAM berupa kejahatan perang.

Dilaporkan Penjaga, Asma diduga melakukan kejahatan perang selama perang saudara di Suriah.

Dia dicurigai sebagai salah satu orang yang memberikan dukungan finansial kepada tentara Suriah untuk menindas warga Suriah yang anti-pemerintah.

Pada tahun 2021, polisi Inggris juga melakukan penyelidikan atas tuduhan tersebut.

“Bukti yang dikumpulkan, dalam pandangan kami, sebagai masalah hukum, jauh melampaui apa yang dapat dianggap sebagai komentar wajar atau sekadar propaganda,” demikian pernyataan polisi Inggris pada tahun 2021.

“Ini adalah hasutan, dorongan dan dukungan terhadap kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan,” lanjut mereka.

Saat itu, pemerintah Inggris juga mengancam akan mencabut status kewarganegaraan Inggris Asma.

Asma sendiri memiliki dua kewarganegaraan, Suriah dan Inggris. Kewarganegaraan Inggris didapat karena Asma lahir di negara tersebut pada tahun 1975.

Pada Senin (23/12), organisasi hak asasi manusia (SNHR) yang berbasis di Inggris mendeportasi 16.200 anggota rezim Assad yang diduga melakukan kejahatan perang. Asma dianggap masuk dalam daftar.

“Rezim Assad yang digulingkan melakukan pelanggaran serius yang berdampak pada jutaan warga Suriah,” demikian bunyi pernyataan SNHR yang dilansir kantor berita tersebut. Agensi Anadolu.

Namun dugaan kejahatan perang yang dituduhkan kepada Asma selama perang saudara di Suriah belum dapat dibuktikan.

(gas/rds)


Exit mobile version