Jakarta, Pahami.id –
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia Buka suara atas wacana prajurit TNI yang menjaga kilang minyak pertamina di berbagai daerah.
Ia mengaku tak mempermasalahkan wacana tersebut.
Tidak ada masalah, daripada menyabotase orang untuk menjadi aparat keamanan TNI dan Polri, itu yang penting, kata Bahlil di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (26/11).
Bahlil juga mengatakan, penting bagi seluruh lembaga negara untuk bekerja sama dalam berbagai hal yang berkaitan dengan kepentingan nasional.
“Saya kira semua lembaga negara harus bekerja sama untuk menjamin apa yang penting bagi kepentingan nasional,” ujarnya.
Wacana tersebut sebelumnya disampaikan oleh Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin. Dijelaskannya, perolehan industri strategis terkait kedaulatan negara merupakan salah satu tugas TNI dalam Operasi Militer Selain Perang (OMSP).
Tugas mendapatkan instalasi strategis, khususnya milik Pertamina, juga merupakan bagian dari OMSP dan masuk dalam pengujian 14 pasal UU TNI.
“Kami akan melaksanakannya mulai Desember, dengan menyediakan pasukan dari TNI AD,” kata Sjafrie usai rapat dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (24/11).
Ia mengatakan, selain personel TNI, keamanan Pertamina juga akan diawasi oleh Badan Intelijen Strategis TNI (BAIS).
“Akan diawasi oleh Badan Intelijen Strategis (BAIS) untuk bisa mengetahui hal-hal yang mungkin perlu kita ketahui potensi ancaman yang mungkin muncul, sehingga kita bisa mengharapkan keamanan fisik,” ujarnya.
(MNF/RDS)

