Jakarta, Pahami.id —
Komandan Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) memperingatkan Israel agar tidak terlalu percaya diri dengan sistem pertahanan antimisil yang dikirimkan Amerika Serikat THAAD.
Menurut media pemerintah Iran, Mayor Jenderal IRGC Hossein Salami menyatakan bahwa THAAD, singkatan dari Terminal High Altitude Area Defense, adalah pertahanan yang terbatas dan bergantung.
Salami yakin ketergantungan Israel pada THAAD tidak akan menjamin kemenangan Tel Aviv dalam melancarkan serangan balik terhadap Teheran.
“Jangan percaya pada pipa THAAD; itu terbatas… Tembak sebanyak yang kamu mau, musuhmu akan menembak berkali-kali lipat darimu. Kamu tidak akan menang dalam hal ini, dan kami akan mengalahkanmu,” kata Salami seperti dilansir berita agensi PersTV.
Dikutip CNNKomentar Salami muncul setelah Israel menerima pengiriman sistem pertahanan rudal THAAD AS. AS bahkan mengirimkan puluhan personel militer AS yang ditugaskan untuk menanganinya.
Departemen Pertahanan AS mengatakan puluhan personel militernya telah dikerahkan ke Israel “untuk membantu memperkuat pertahanan udara Israel menyusul serangan Iran yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel pada 13 April dan 1 Oktober.”
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin juga mengatakan bahwa sistem pertahanan rudal yang dikirim Amerika ke Israel telah “dikerahkan” dan siap digunakan bila diperlukan.
Israel memang sedang mempersiapkan apa yang disebutnya sebagai serangan balik “besar-besaran” terhadap Iran sebagai respons terhadap hujan ratusan rudal balistik dan hipersonik ke Teheran pada 1 Oktober.
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant bahkan sesumbar bahwa serangan balasan Tel Aviv terhadap Iran akan menunjukkan kekuatan militer Negara Zionis.
Dalam kunjungannya ke pangkalan udara Hatzerim pada Rabu (23/10), Gallant mengatakan dunia akan mengetahui seberapa kuat tentara Israel setelah serangan balik Zionis berikutnya.
Apa itu THAAD?
Sistem pertahanan ini merupakan salah satu senjata anti-rudal terkuat yang dimiliki militer AS.
THAAD mampu mencegat rudal balistik pada jarak 150 hingga 200 kilometer dengan tingkat keberhasilan hampir sempurna dalam pengujiannya. Ini adalah satu-satunya sistem pertahanan rudal Amerika yang lengkap yang dapat menyerang dan menghancurkan rudal balistik jarak pendek, menengah, dan menengah.
THAAD juga dapat mencegat rudal balistik yang terbang masuk atau keluar atmosfer selama fase terminal penerbangannya, atau ketika rudal tersebut mencapai sasarannya.
Sementara itu, sejauh ini Israel memiliki sistem antimisil yang beragam dan berlapis. Salah satu yang paling terkenal adalah sistem Iron Dome.
Namun, rangkaian sistem anti-rudal Israel kewalahan ketika mereka menghadapi ratusan rudal balistik dan hipersonik Iran sekaligus pada tanggal 1 Oktober.
Pasalnya, beberapa rudal Iran gagal dicegat dan mengenai sasarannya, termasuk jatuh di Tel Aviv dekat markas intelijen Mossad Israel.
(rds)