Jakarta, Pahami.id –
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansesa menyatakan bahwa area pariwisata Raden Soerbo’s Forest Park (Tahura) ditutup sampai tenggat waktu yang tidak ditentukan setelah acara tersebut tanah longsor Di Pacet-Cangar Road yang mengklaim sepuluh nyawa.
“Dekat hingga batas waktu yang tidak berpendidikan. Ini adalah ukuran pengurangan bencana dengan mempertimbangkan cuaca ekstrem, curah hujan lebat, dan potensi tanah longsor di sepanjang jalan raya Pacet-Cangar,” kata Khofifah dalam sebuah pernyataan yang diterima di Surabaya pada hari Jumat (4/4).
Tempat wisata ditutup setelah tanah longsor termasuk mata air panas, Coban Wain Ondo, Coban Watu Lumpang, dan Panorama Pariwisata Sewu.
Khofifah juga menyatakan belasungkawa kepada keluarga para korban meninggal karena bencana tanah yang terjadi pada hari Kamis (3/4) pada 11:15 WIB.
“Innalillahi wa inna ilaihi Raji’un, atas nama pribadi dan pemerintah wilayah Jawa Timur, juga berduka atas korban tanah longsor di tanah longsor di rute Pacet-Cangar,” kata Khofifah.
Dia juga berdoa agar keluarga korban akan diberi ketekunan dan kekuatan dalam menghadapi bencana ini.
“Keluarga itu mudah dihargai, dan almarhum dan almarhum memiliki tempat yang baik sebelum Allah Yang Mahakuasa,” katanya.
Lebih lanjut Khofifah mengatakan bahwa tim SAR koalisi yang terdiri dari TNI, Polri, Basarnas, BPBD, dan sukarelawan telah menjalankan transfer dan mencari para korban.
Menurut data dari East Java BPBD dan Basarnas Surabaya, tim SAR telah berhasil memindahkan sepuluh mayat para korban, yang terdiri dari tujuh mobil minibus dan tiga penumpang truk pickup.
“Semua korban telah berhasil dievakuasi, dan operasi pencarian tanah longsor secara resmi ditutup. Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada tim SAR bersama yang telah bekerja dalam proses menemukan dan bergerak,” kata Khofifah.
Sementara itu, Basarnas Surabaya mengkonfirmasi bahwa operasi pencarian korban pada rute Pacet-Cangar secara resmi dihentikan setelah semua korban ditemukan dan dipindahkan.
(FRA/antara/FRA)